PARIWISATA KEPRI AMAN

Wisata Religi di Bintan, Asal Usul Berdirinya Masjid An Nur Kini Dikenal Masjid Pink

Masjid Besar An-Nur atau Masjid Pink Bintan dibangun tahun 2009 oleh mantan Bupati Bintan, Ansar Ahmad yang kini menjabat sebagai Gubernur Kepri

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Masjid Besar An-Nur atau yang biasa disebut Masjid Pink Bintan berada di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang. 

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Kabupaten Bintan dikenal banyak memiliki destinasi wisata bahari.

Selain memiliki wisata bahari, Bintan juga memiliki sejumlah destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi.

Satu di antaranya, Masjid Besar An-Nur yang berada di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.

Masjid Besar An-Nur ini dibangun tahun 2009 oleh mantan Bupati Bintan, Ansar Ahmad yang kini menjabat sebagai Gubernur Kepri.

Kala itu pembangunan masjid ini sempat terhenti tahun 2010.

Namun tahun 2011, pembangunan masjid ini kembali dilanjutkan hingga megah, dan mempesona seperti saat ini.

"Pembangunan Masjid An-Nur ini dulunya dilakukan di masa Pak Ansar yang kini sudah jadi Gubernur Kepri kita," ucap Ketua Pembangunan Masjid Besar An-Nur, Ahmad Tohirin, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Pemprov Kepri Anggarkan Rp 920 Juta untuk Pembangunan Lanjutan Masjid Pink Bintan

Masjid Besar An-Nur merupakan satu di antara masjid besar di Bintan yang memiliki perbedaan dari masjid lainnya.

Lantaran masjid ini memiliki warna khas pink atau merah muda, sehingga masjid ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Pink.

Masjid ini juga menjadi populer, karena warnanya yang unik serta semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Tak hanya wisatawan lokal melainkan juga dari mancanegara.

Masjid An-Nur atau yang biasa disebut Masjid Pink ini mengambil konsep dari Timur Tengah (Dubai).

Namun, tidak seutuhnya meniru dari Timur Tengah, masih disesuaikan dengan lokal.

Ornamen-ornamen Masjid Pink ini juga sangat cantik, seperti kaligrafi tulisan Arab pada luar bangunan, serta hiasan lainnya.

Keindahan interior masjid pun tak kalah menarik untuk dinikmati, pengunjung bisa melihat adanya ukiran kaligrafi Arab yang terdapat di sekitar mimbar masjid berwarna emas.

Berbicara mengenai konstruksi bangunan, Masjid Pink juga memiliki keunikan, dan silsilah tersendiri.

Seperti anak tangga jumlahnya 9, tiang di dalam masjid juga 9, kubah 9, jendela masjid 9.

"Angka 9 ini kita tarik dari sembilan Wali Songo penyebar agama islam. Sementara bagian jendela masjid juga memiliki 99 lubang, kalau ini kita tarik ke Asmaul husna. Kemudian jendela untuk kubah 25 lubang kita tarik ke nama-nama Rasul," terangnya.

Lantas mengapa masjid ini berwarna pink?

Ternyata rekomendasi warna pink ini berasal dari Gubernur Kepri Ansar Ahmad sewaktu jadi Bupati Bintan dulu.

Baca juga: Satu-satunya Masjid Pink di Indonesia, Ini Sejarah dan Keunikan Masjid Raya An-Nur Bintan

Orang nomor satu di Pemprov Kepri ini memilih warna pink, karena ingin masjid di Bintan seperti Masjid Putra Jaya Malaysia yang memang berwarna pink.

"Tapi karena kita tidak ke sana, warna pinknya juga tidak sama persis. Cuma Alhamdulillah pada akhirnya jadi, dan terkenal juga menjadi Masjid Pink di Bintan," ucap pria yang membangun Masjid Pink ini dari sejak awal.

Masjid Pink yang berlokasi di samping Kantor Camat Gunung Kijang ini, memiliki luas bangunan 1000 meter persegi sampai ke teras dan imam.

Masjid Pink mampu menampung hingga 1.500 jemaah.

"Sementara untuk luas lahan sekitar 1 Hektare, baik itu bagian parkiran, dan lahan di samping dan belakang masjid," ucapnya.

Secara geografis, Masjid Pink terletak di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Untuk berkunjung ke Masjid Pink ini, jika perjalanan dari Kota Tanjungpinang, wisatawan setidaknya memakan waktu kurang lebih 40 menit saja.

Sementara jika wisatawan datang dari Tanjunguban, jarak tempuhnya memakan waktu kurang lebih 1 jam lebih.

Wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau meyewa mobil, karena masih belum terdapat angkutan umum yang menjangkau hingga ke Gunung Kijang.

Lokasi Masjid Pink ini juga cukup mudah untuk ditemukan. Karena hanya berjarak 50 meter dari jalan raya menuju ke Pantai Trikora.

Selain menjadi tempat ibadah bagi umat muslim, pembangunan masjid ini juga diharapkan menjadi tujuan wisata religi di Pulau Bintan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Luki Zaiman Prawira mengatakan, Kabupaten Bintan memiliki banyak destinasi wisata.

"Bukan hanya baharinya yang indah, namun juga ada wisata religinya. Seperti masjid yang menjadi icon khususnya di Kecamatan Gunung Kijang tersebut," sebutnya.

Memang banyak masjid besar yang dibangun oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat mendapat amanah memimpin Kabupaten Bintan.

"Pak Gubernur Kepri telah bangun hampir di setiap kecamatan di Bintan, masjid-masjid besar. Selain tujuan utama agar umat muslim khusuk beribadah, juga menjadi kebanggaan daerah, menjadi daya tarik wisatawan," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved