TANJUNGPINANG TERKINI

Pemprov Kepri Bangun Gedung LAM, Pedagang Mohon Tak Ganggu Kawasan Kuliner

Tidak hanya pedagang kawasan Tepi Laut, pembangunan Gedung LAM di Tanjungpinang juga mendapat tanggapan dari akademisi di Kepri, Roby Patria.

TribunBatam.id/Rahma Tika
Kawasan Tepi Laut lokasi pembangunan Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM). Kawasan di ibukota Provinsi Kepri yang dikenal sebagai 1.000 kursi ini terkenal sebagai tempat kuliner serta ngopi masyarakat Kota Tanjungpinang. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berencana akan menjadikan Taman Gurindam 12, Tepi Laut, sebagai lokasi pembangunan gedung Lembaga Adat Melayu (LAM).

Kawasan Tepi Laut lokasi pembangunan gedung LAM diketahui menjadi kawasan kuliner serta ruang publik yang biasa ramai saat sore hingga malam hari.

Tidak hanya itu, kawasan lokasi pembangunan gedung LAM itu mulai banyak tempat rekreasi yang bisa dinikmati masyarakat Kota Tanjungpinang.

Bahkan kawasan ini semakin hidup bagi pelaku usaha UMKM dan pedagang yang berjualan di sini.

Rencana Pemprov Kepri untuk membangun gedung LAM di kawasan Anjung Cahaya Tepi Laut ini pun menuai tanggapan dari warga Tanjungpinang dan para pedagang yang berjualan.

Pedagang telur gulung, Ismail di kawasan itu misalnya.

Baca juga: Tinjau Gedung LAM Kepri di Tanjungpinang, Gubernur Bakal Tata Gurindam 12

Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Lembaga Adat Melayu di di kawasan Taman Gurindam 12, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (1/7/2022). Pembangunan Gedung LAM ini diketahui memakan biaya hingga Rp 9 miliar lebih untuk tahap awal.
Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Lembaga Adat Melayu di di kawasan Taman Gurindam 12, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (1/7/2022). Pembangunan Gedung LAM ini diketahui memakan biaya hingga Rp 9 miliar lebih untuk tahap awal. (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Pria 41 tahun yang hampir satu tahun berjualan telur gulung di sekitar Anjung Cahaya merasa kurang setuju dengan rencana pembangunan gedung LAM ini.

Karena ia sangat khawatir akan berdampak pada pedagang lainnya yang sudah lama berjualan di sana.

“Sejak dulu Anjung Cahaya ini tempat hiburan masyarakat, bisa dibilang pusatnya keramaian, terkenal juga dengan 1.000 kursi, tempat biasanya orang ngopi. Sangat disayangkan jika tradisi itu nanti hilang kalau ada pembangunan gedung di sini,” ucap Ismail, Selasa (2/8/2022).

Menurutnya, alangkah baiknya kawasan ini ditata lebih baik daripada nanti menghilangkan tradisi masyarakat ngopi di pinggir laut.

Sementara itu, Direktur Perwakilan Public Trust Institute (Putin) Kepulauan Riau, Robby Patria memberikan pendapatnya.

Menurutnya gedung LAM Provinsi Kepri sudah ada di Dompak, yang digunakan Dinas Kebudayaan Pemprov Kepri.

Ketika Pemko Tanjungpinang masih keberatan untuk menyerahkan aset Anjung Cahaya untuk digunakan Pemprov Kepri membangun gedung LAM, sebenarnya Pemprov Kepri bisa membangun di lahan Pemprov Kepri yang berlokasi di Dompak.

Baca juga: Pengurus LAM Kota Batam Di-Resuffle, Ini Pesan Ketua Umum LAM Batam Nyat Kadir

Gubernur Kepulauan Riau saat meletakkan batu pertama pembangunan gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) di kawasan Taman Gurindam 12, Tanjungpinang telah dimulai, Senin (01/07/2022).
Gubernur Kepulauan Riau saat meletakkan batu pertama pembangunan gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) di kawasan Taman Gurindam 12, Tanjungpinang telah dimulai, Senin (01/07/2022). (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

"Sebenarnya, banyak lahan Pemprov Kepri di Dompak yang belum dipakai dan bisa digunakan untuk pembangunan gedung LAM atau Dekranasda," ujar Robby.

Robby mengatakan Anjung Cahaya merupakan lokasi strategis yang masih dimiliki Pemko Tanjungpinang.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved