Demam Berdarah Batam Serang Anak Batam, Dinkes Catat Sudah Empat Kasus

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Demam Berdarah atau DBD menyerang anak di Batam.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, terdapat empat kasus anak yang meninggal dunia akibat demam berdarah hingga Kamis (11/8/2022).

Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengungkap empat kasus itu.

Pertama, pasien berusia satu tahun warga Mediterania, Batam Kota.

Lalu kedua pasien berusia empat tahun warga Pelita, Nongsa dan ketiga warga Kavling Sagulung berusia enam bulan.

"Terakhir balita usia lima tahun warga Tembesi Makmur," ungkap Didi.

Baca juga: Apa Itu Wolbachia, Inovasi Baru Cegah Penyebaran Demam Berdarah

Selain bertambahnya pasien meninggal, Dinkes Batam mencatat jumlah warga terjangkit demam berdarah dengue (DBD) capai 535 kasus hingga 7 Agustus 2022.

Ratusan kasus DBD di Kota Batam ini terjadi hampir di seluruh wilayah kecamatan.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus DBD di tahun 2021 diketahui berjumlah 710 kasus dengan kasus kematiannya sebanyak empat orang.

Sedangkan di tahun 2020 ada 763 kasus dengan kasus kematian tiga orang. Lalu di tahun 2019 ada sebanyak 728 kasus dengan kasus kematian 2 orang.

“Kasus DBD ini bersifat fluktuatif. Di saat musim hujan, penyakit DBD akan meningkat,” tambahnya.

Diketahui sepanjang tujuh bulan terkahir ini, kasus DBD tertinggi terjadi di bulan Juli yakni dengan 98 kasus.

Baca juga: Batam Waspada Demam Berdarah, 5 Bulan Paling Banyak Serang Anak-anak

Disusul Januari 85 kasus, Februari 65 kasus dan Maret 75 kasus. Selanjutnya pada Juni ada 71 kasus serta sampai dengan 7 Agustus ada 14 kasus.

Didi menambahkan, berbagai upaya terus dilakukan Dinkes Kota Batam dalam meminimalisir penyebaran DBD ini.

Salah satunya dengan melakukan fogging dan sekaligus mengaktifkan peran juru pemantau jentik (jumantik) dengan program Gerakan satu rumah satu orang jumantik.