BATAM TERKINI
Awas Demam Berdarah, Dinkes Batam Catat 85 Kasus Selama Agustus 2022
Kasus Demam Berdarah atau DBD di Batam bahkan telah merenggut nyawa lima balita berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Batam masih memprihatinkan sejak dua bulan terakhir.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam mencatat, jumlah kasus DBD pada Juli 2022 tercatat 98 kasus.
Sementara pada Agustus 2022, jumlah kasus demam berdarah di Batam berjumlah 85 kasus.
Tingginga curah hujan saat ini disebut mempengaruhi peningkatan kasus DBD di Batam.
Genangan air yang timbul setelah hujan berpotensi menjadi sarang nyamuk untuk berkembangbiak.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam, Melda Sari mengatakan, sampai dengan 30 Agustus 2022 ini Dinas Kesehatan Batam mencatat ada 606 kasus.
Baca juga: Batam Waspada Demam Berdarah, 5 Bulan Paling Banyak Serang Anak-anak
Bahkan lima orang diantaranya meninggal dunia akibat demam berdarah tersebut.
"Di bulan Agustus ini saja ada 85 kasus DBD. Sementara sepanjang tahun 2022 ada 606 kasus dengan lima orang meninggal dunia," ujar Melda, Sabtu (3/9).
Menurutnya sampai saat ini sebanyak lima pasien DBD yang meninggal dunia itu merupakan balita.
Pertama pasien usia satu tahun warga Mediterania, Batam Kota. Lalu pasien berusia 4 tahun warga Pelita, Nongsa, dan ketiga warga Kaveling Senjulung berusia 6 bulan. Balita usia 5 tahun warga Tembesi Makmur dan terakhir balita berusia 1 tahun.
"Ratusan kasus DBD di Kota Batam ini terjadi hampir di seluruh wilayah kecamatan," tuturnya.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus DBD di tahun 2021 diketahui berjumlah 710 kasus dengan kasus kematiannya sebanyak empat orang.
Baca juga: Tanjung Pinang Waspada Demam Berdarah, Kelurahan Ini Catat Kasus DBD Terbanyak
Sedangkan di tahun 2020 ada 763 kasus dengan kasus kematian tiga orang.
Lalu pada tahun 2019 ada sebanyak 728 kasus dengan kasus kematian dua orang.
“Kasus DBD ini bersifat fluktuatif. Di saat musim hujan, penyakit DBD akan meningkat,” tambahnya.
Diketahui sepanjang tujuh bulan terkahir ini, kasus DBD tertinggi terjadi di bulan Juli yakni dengan 98 kasus.
Disusul Januari 85 kasus, Februari 65 kasus dan Maret 75 kasus.
Selanjutnya pada Juni ada 71 kasus serta sampai dengan Agustus ada 14 kasus.
Kata dia, saat ini dinas kesehatan telah melakukan berbagai upauntuk meminimalisir penyebaran DBD ini.
Baca juga: Data Kasus Demam Berdarah Dinkes Batam Hingga Maret 2022, Berikut Cara Mencegah DBD
Salah satunya dengan melakukan fogging dan sekaligus mengaktifkan peran juru pemantau jentik (jumantik) dengan program Gerakan satu rumah satu orang jumantik.
Para jumantik ini akan diberikan sosialisasi dan penyuluhan serta pemahaman. Peran jumantik ini dilakukan di seluruh wilayah.
Seperti diantaranya, edukasi jentik bersama tim Jumantik Bida Ayu Blok G,Kelurahan Mangsang, Sosialisasi Jumantik di BukitBarelang Kelurahan Tanjungpiayu, Pembinaan Jumantik Cilik di Bengkong Mahkota, Bengkong.(TRIBUNBATAM.id/Bereslumbantobing)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google