LINGGA TERKINI

Harga BBM Naik, Tarif Buruh Angkut Pelabuhan di Singkep Lingga Naik 30 Persen

Tarif buruh angkut pelabuhan di Singkep Lingga naik 30 persen imbas naiknya harga BBM.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Febriyuanda
Potret aktivitas buruh di Pelabuhan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Kini tarif angkut buruh naik 30 persen pasca naiknya harga BBM. 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Tarif buruh angkut buruh pelabuhan di Singkep Kabupaten Lingga imbas naiknya harga BBM akhirnya menemui kata sepakat.

Pertemuan antara perwakilan buruh dengan kecamatan dan pengusaha sempat alot dalam membahas tarif buruh angkut imbas kenaikan harga BBM sampai akhirnya menemui kata sepakat.

Pertemuan kedua itu digelar di Gedung Sanggar Praja kantor Camat Singkep sebelumnya m

Kesepakatan tersebut baik diterima oleh buruh laut, darat, becak maupun pengusaha agen barang dan toko kelontong, yang ada di wilayah Dabo Singkep.

Dalam pertemuan itu, mereka sepakat dengan kenaikan biaya tarif terbaru sebesar 30 persen per itemnya.

Baca juga: Kisah Zaini Jadi Tokoh di Balik Suksesnya Tari Zapin Kote Lingga Diakui Nasional

"Pengusaha yang tidak datang menghadiri pertemuan, kami tetap menganggap mereka setuju dengan hasil kesepakatan itu," kata Camat Singkep, Agustiar.

Agus menjelaskan, penetapan upah tarif buruh yang sudah di sepakati, pemerintah kecamatan akan membuat surat rekomendasinya agar segera diberikan ke pihak pengusaha dan buruh.

Surat rekomendasi tersebut nantinya akan menjadi dasar bayaran atau upah pekerja buruh.

Sambungnya lagi, didalam surat itu juga tertulis jelas berupa nama-nama barang per item dan satuan harganya.

"Jadi pihak toko dan agen harus membayar tarif upah buruh, berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh kecamatan sesuai yang telah di sepakati bersama," jelas dia.

Baca juga: Kapolres Lingga, Camat dan Warga Gotong Royong Tambal Jalan Berlubang di Singkep Barat

Untuk jasa angkut kapal laut, kenaikannya juga mendapat persetujuan pengusaha yang semula Rp 80 ribu per becaknya, menjadi Rp 90 ribu per becaknya.

Agus berharap dari pertemuan terakhir itu, baik pihak agen, toko dan buruh, tidak ada lagi yang merasa tidak terakomodir.

"Kita juga tidak ingin ada konflik di lapangan karena dampak kenaikan harga BBM, begitu juga terkait masalah upah yang selama ini menjadi beban bagi para pekerja buruh, yang berakibat pada ekonomi masyarakat," tuturnya.

"Ini langkah awal untuk kita bersama-sama, saling membenahi dan berharap kedepannya setiap tahunnya kita evaluasi dan melakukan pertemuan terkait tarif upah yang layak untuk buruh laut,darat dan juga becak," tambahnya.

Baca juga: Pembalap Kepri Pukau Penonton di Lingga Roadrace Championship, Ini Daftar Pemenangnya

Disamping itu adanya Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F-SPSI) kabupaten lingga ini lanjutnya, merupakan wadah para buruh untuk menyampaikan aspirasinya.

Apapun keluhan dan masukan yang ingin disampaikan oleh buruh dapat terakomodir.

"Setiap permasalahan tentu ada jalan keluarnya, harapan kita semua yang hadir, dapat menciptakan rasa kedamaian dan ketentraman, sama-sama kita saling menjaga Marwah bunda tanah Melayu," kata Agus.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved