FEATURE

Kisah Zaini Jadi Tokoh di Balik Suksesnya Tari Zapin Kote Lingga Diakui Nasional

Di usianya yang hampir mendekati 70 tahun, Zaini atau akrab disapa Pak Long Dang masih aktif mengembangkan seni tari Zapin Kote di Lingga

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Tujuh Pagi Project/Wendi Rifai untuk Tribun Batam
Potret Pak Long Dang atau Zaini 'Maestro Zapin Kote' Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Pak Long Dang, panggilannya. Ia kini menjadi satu di antara tokoh di balik berkembangnya Sanggar Seni di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).

Di usianya yang hampir mendekati 70 tahun ini, pria dengan nama asli Zaini 'Maestro Zapin Kote' ini masih aktif mengembangkan seni tarian Zapin Kote di tempat asalnya di Lingga.

Bahkan, berkembangnya tarian Zapin Kote ini berhasil diakui nasional menjadi Warisan Budaya Tak Benda atau WBTB yang ditetapkan oleh Kemendikbud RI.

Di usia senjanya, Pak Long Dang masih ingat setiap ragam gerak Tari Zapin yang dipelajari dari gurunya.

Dari gerakan Zapin itu, Pak Long Dang menguasai lebih kurang 30 langkah tarian Zapin Kote.

Itu membuatnya menjadi satu-satunya penari Zapin Kote yang paling banyak menguasai langkah ini.

Pak Long Dang pun masih mampu untuk menari, meski agak sedikit bungkuk.

Baca juga: Tari Zapin Kote Warnai Turnamen Sepak Bola di Lingga, Masuk Warisan Budaya

Berkembangnya tarian Zapin Kote ini, karena ilmu seni yang disalurkannya kepada masyarakat, khususnya ke generasi muda.

Tanpa dipungut biaya, dibantu pengurus sanggar lainnya, Pak Long Dang saat ini telah mengajarkan tarian ini kepada puluhan penari.

Penampilan Zapin Kote pada pembukaan sepakbola di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (3/9/2022) sore.
Penampilan Zapin Kote pada pembukaan sepakbola di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (3/9/2022) sore. (TribunBatam.id/Istimewa)


"Saat ini masih rutin mengajar, biasanya sering dijemput rekan ke rumah untuk ke tempat sanggar. Ya dibantu kawan-kawan lainlah untuk latihan," katanya kepada Tribunbatam.id.

Kecintaannya pada seni Tari Zapin ini sudah dimulai saat dirinya duduk di bangku SD.

Menjadi masyarakat Melayu di Lingga, seni tarian Zapin ini pun terus dikembangkan ke desanya, hingga mempunyai nama sendiri yaitu 'Zapin Kote'.

Baca juga: Bawa Kehidupan Suku Laut, Sanggar Seni Asal Daik Ukir Prestasi di Zapin Penyengat Festival

Bahkan, ia pun sempat mengajarkan tarian Zapin Kote di sebuah Sanggar Seni di Kota Batam.

"Saat itu kami diundang menampilkan Zapin Kote di Batam, dan ada sanggar Batam minta diajarkan, walaupun waktu singkat karena tak lama saya di sana," ungkapnya.

Ia mengatakan, tari Zapin Kote itu sendiri pertama kali dibawa oleh Raja Muhammad dan Raja Muhammad Sumbing diperkirakan pada tahun 1890.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved