Usia 23 Tahun Kabupaten Karimun, Ini Capaian di Masa Kepemimpinan Bupati Aunur Rafiq

Bupati Karimun Aunur Rafiq ungkap pencapaian Karimun di usianya 23 tahun, dari pulau hingga jadi kabupaten

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Yeni Hartati
Pimpinan Redaksi Tribun Batam Musyafi saat wawancara dengan Bupati Karimun Aunur Rafiq, Selasa (11/10/2022) 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23, Kabupaten Karimun, Tribun Batam akan mengupas secara ringkas awal mula Pulau Karimun menjadi Kabupaten Karimun pada tahun 1999 silam.

Hingga capaian-capaian di masa kepemimpinan Bupati Karimun Aunur Rafiq, dan Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim selama dua periode.

Berikut wawancara eksklusif Pimpinan Redaksi Tribun Batam Musyafi dengan Bupati Karimun Aunur Rafiq.

(AR; Aunur Rafiq, dan TB; Tribun Batam)

TB: Hampir 90 persen karier Bapak Bupati Rafiq di Pemerintah Kabupaten Karimun. Sebelum menjadi kabupaten apa yang paling mencolok perubahan di Karimun ?

AR: Awal mula saya masuk di Kabupaten Karimun pada tahun 2000. Sebelumnya di tahun 1999 pertama kali sebagai lurah di tempatkan selama satu tahun di Kecamatan Batam Barat, Kota Batam.

Kemudian masuk ke Karimun sebagai staf biasa dan ditunjuk sebagai Kepala Perwakilan Kecamatan di Tanjungberlian tepatnya di Urung selama dua tahun.

Kemudian di Kundur, Kecamatan Kundur yang merupakan tempat kelahiran saya, selama dua tahun setengah.

Kemudian naik di Kantor Bupati menjadi Kabag Umum dan di ajak menjadi calon wakil Bupati pada 2006 bersama bapak Nurdin Basirun.

Alhamdulillah kami terpilih hingga tahun 2006 sampai 2011, kemudian lanjut hingga tahun 2011 sampai 2016.

Hingga saya melanjutkan sendiri dari 2016 sampai 2021, dan mengikuti periode kedua dari 2021 sampai Desember 2024.

Dari perjalanan yang sangat singkat memang dari awal sudah banyak perubahan sejak dimekarkan sebagai Kabupaten, masa Almarhum Muhammad Sani yang mulai merintis.

Beliau banyak membangun termasuk beliau telah meletakan empat azam pembangunan Kabupaten Karimun sebagai tekad membangun iman dan taqwa, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), meningkatkan ekonomi kerakyatan, dan meningkatkan seni dan budaya.

Itulah yang menjadi pijakan kita di masa-masa setelahnya, dan ketika itu saat masih menjabat sebagai camat.

Beliau juga telah membangun kantor bupati, rumah sakit, serta komplek perkantoran, gedung olahraga badang perkasa, dan membangun rumah dinas bupati yang saya tempati hingga hari ini.

Saat itu APBD Karimun masih Rp 400 sampai Rp 600 Miliar, namun pada saat itu ada kegiatan penambangan dua sampai tiga tahun dari itulah yang akhirnya bisa membangun dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Setelah masa kepemimpinan Pak Sani, dilanjutkan di masa kepemimpinan Pak Nurdin Basirun dan saat itu saya sebagai wakil.

Dan kita dapat melihat adanya Coastal Area dan pada saat itu kita mulai merintis untuk meningkatkan PAD.

Di awal masa kepemimpinan Kabupaten Karimun pada saat itu yang paling di rasa yakni angka kemiskinan yakni 13 persen dari tahun 2000 sampai 2006.

Kemudian dari masa 2006 sampai hari ini telah terjadi penurunan hampir setengah yakni 7,68 persen. Kemudian di masa pandemi Alhamdulillah tidak terjadi peningkatan hanya 0,2 akibat kembalinya saudara kita dari imigrasi. Hampir 6 ribu masyarakat kita yang bekerja di luar kembali ke Karimun.

Kemudian aktivitas lain di pelabuhan seperti taksi, oplet, ojek, rumah makan, restoran, dan hotel. Tapi Alhamdulillah kawasan industri tidak terdampak.

Pada saat itu memang di seluruh kecamatan perlu kerja keras di masa pemerintahan awal Bupati pak Nurdin Basirun dan saya sebagai wakil bupati.

Sampailah hari ini, bagaimana kita mencoba pembangunan-pembangunan dan pemerataan pembangunan dengan regulasi yang ada.

Tapi Alhamdulillah dengan peningkatan dan pembangunan telah dirasakan masyarakat, namun saya yakin masyarakat memang kepuasan itu relatif pasti ada yang merasa kurang.

Kemudian pemerataan dan pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, perikanan, kelautan dan SDM. Walaupun peningkatan itu tidak terjadi secara signifikan akibat pandemi Covid-19.

TB: Dengan angka kemiskinan yang turun dan indeks pembangunan manusia yang meningkat. Di awal saya menyebut ada peran 90 persen peran dari Pak Rafiq, karena selama 23 tahun Pak Rafiq berada di pucuk kepemimpinan. Di awal-awal membangun Karimun yang paling susah itu apa ?

AR: Pertama adalah pemerataan pembangunan, karena kita harus membangun ikon Karimun yang ada di Coastal Area.

TB: Kiat atau meyakinkan masyarakat dalam pemerataan pembangunan yang saat itu masih di Pulau Karimun besar ?

AR: Salah satunya telah masuknya perusahaan Oil Tanking dan Saipem, buah hasil kerja keras kita di tahun 2008 itu muncul hingga keluar. Sehingga pada saat itu masuklah perusahaan lainnya dan Karimun dijuliki kawasan FTZ.

Inilah dengan kawasan FTZ yang menyerap tenaga kerja yang besar tapi menimbulkan multiefek yang tidak kecil sehingga dapat dirasakan masyarakat.

TB: Salah satu yang mendongkrak peningkatan pendapatan masyarakat yakni di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Sebagai Kabupaten yang di kelilingi pulau-pulau, dan dikelilingi laut hampir 80 persen, apa yang dilakukan Pak Rafiq dari periode pertama maupun kedua dalam menyejahterakan nelayan tangkap maupun nelayan budidaya ?

AR: Dalam peningkatan ini merupakan program kelanjutan, dimana pada masa Pak Sani, Pak Nurdin dan saya sendiri telah menetapkan karakteristik antar wilayah.

Pulau Karimun yang di tetapkan sebagai kawasan Industri dan pariwisata.

Pulau Kundur yang di tetapkan sebagai kawasan pertanian secara luas ada karet, gambir, jagung, kelapa, sawit. Kemudian kami juga kembangkan durian, pisang, nanad dan cabai dan adanya bantuan dari bibit dan pupuk yang dibantu dari BI.

Pulau Ungar, Durai dan Moro itu dijadikan prioritas pengembangan perikanan. Ada pembibitan, budidaya dari ikan kakap putih, rumput laut, serta bantuan alat tangkap ikan dan bantuan kapal mulai dari satu sampai lima ton.

Baca juga: Bupati Karimun Aunur Rafiq Ajak Warga Meriahkan Rangkaian HUT Karimun

Sampai hari ini komitmen saya masih terus kami lakukan untuk meningkatkan pendapatan. Hingga pada masa pandemi yang paling berdampak yakni nelayan.

Akibatnya daya beli masyarakat menurun budidaya kakap putih tidak dapat ekspor ke Batam karna restoran, rumah makan tutup.

Sehingga pengembang dari budidaya sempat terhenti akibat rendahnya daya beli masyarakat.
Kemudian seiringnya waktu produk UMKN Karimun juga tembus pasar luar negeri ke Malaysia, Singapura, dan Filipina.

TB: Selama ini orang tahu bahwa Durian Musang King hanya ada di Malaysia namun ternyata di Tanjungbatu ada. Mungkin ada upaya brand sehingga orang tidak berpikir bahwa musang king tidak hanya di Malaysia tapi ada di Karimun ?

AR: Memang awal bibit musang king dari Malaysia tidak bisa dipungkiri, karena untuk pertanian durian di Kundur ini hanya durian kampung yang dikenal dengan durian tembaga.

Kemudian kami melakukan impor hingga berkembang di sini, durian musang king yang ada di sini merupakan durian musang king hasil perkawinan dari bibit yang ada di Malaysia dan di Karimun.

Dan hari ini telah muncul durian duri hitam yang harganya jauh lebih mahal dari durian musang king.

TB: Apa yang dilakukan untuk dilakukan peningkatan sumber daya manusia di level masyarakat pada umumnya atau di pegawai di pemerintahan ?

AR: Peningkatan pada umumnya tidak terlepas dari visi yang kita bicarakan dari awal bahwa visi Karimun, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan iman dan taqwa. Dengan lima misinya salah satu misinya adalah, pengembangan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: HUT Karimun, Bupati Aunur Rafiq Siapkan Empat Kegiatan Besar Buat Warga

Peningkatan kualitas sumber daya manusia kita adakan pelatihan untuk 3000 tenaga kerja kita yang telah masuk ke tahun kedua hingga masa jabatan saya berakhir, seperti welder, scafolding, helper.

Kemudian pemerataan guru dan kesejahteraan mereka yang hingga saat ini akibat Covid-19 sangat terasa.

Kemudian kenaikan harga BBM yang juga di rasakan dan menimbulkan dampak. Hingga di awal tahun 2023 mendatang kami bersama DPRD Karimun sepakat untuk melakukan perbaikan tunjangan penghasilan bagi seluruh ASN yang kemarin terjadi penurunan.

Kemudian untuk tenaga honorer kontrak dan insentif, dengan penghasilan yang lebih baik tentunya akan menambah semangat para guru-guru dalam mengajar apalagi yang berada di pulau-pulau.

TB: Apa rencana Pak Rafiq ke depan setelah tercapai semuanya ?

AR: Saya akan berakhir pada 2024 mendatang, untuk itu sebelum berakhir saya akan tuntaskan seluruh janji-janji saya periode 3,8 bulan ini.

Termasuk pemerataan pembangunan, kesetaraan antar daerah ke daerah yang lain, sehingga bagaimana bisa menjadi lebih baik lagi kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraannya.

Tentu yang pertama saya berharap akan dilanjutkan dengan pengganti saya yang cukup banyak dari kalangan politikus, dan birokrasi.

Mudah-mudahan mereka nantinya menjadi cikal bakal yang terbaik untuk Karimun kedepannya untuk membangun Kabupaten Karimun.

Yang terpenting jalin kekompakan, hindarkan perpecah belahan, beda politik, beda pemikiran adalah anugerah berkah namun jadikan satu untuk kepentingan Kabupaten Karimun.

Saya berakhir di jabatan Bupati, saya tidak lagi untuk ke DPR RI, DPRD Provinsi Kepri juga mungkin tidak.

Saya tidak kemana-mana, tapi saya orang pemerintahan jika dibutuhkan pemikiran, tenaga, Insha Allah saya siap.

TB: Tapi apabila nanti di 2024 jika ada yang mengajak untuk maju, apakah Pak Rafiq siap ?

AR: Tetapi sampai saat ini Alhamdulillah belum ada yang ajak. Jadi tak mungkin saya siap sendiri, namun saya menyiapkan diri untuk pensiun atau berhenti sebagai bupati tetapi saya tidak akan berhenti berkarya sebagai seorang manusia sebagai putra daerah Karimun.

Saya akan sumbangkan kemampuan yang ada untuk Kabupaten Karimun dan Kepri. Kondusif Karimun pastinya akan kondusif Kepri.

TB: Karena ini hari ulang tahun Kabupaten Karimun ke 23 tahun, semoga Kabupaten Karimun semakin sukses dan kebahagian dapat dirasakan kepada masyarakat Karimun. Sebelum saya akhir mungkin ada closing statmen dari Pak Rafiq ?

AR: Tentunya dengan harapan apa yang saya lakukan selama kurang lebih tujuh tahun masuk ke tahun ke delapan di pemerintahan Kabupaten Karimun sebagai Bupati, dan sepuluh tahun menjadi Wakil Bupati Karimun.

Manusia memang jauh dari kesempurnaan, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dan yang terpenting segalanya telah kita niatkan untuk masyarakat bukan untuk kepentingan pribadi, golongan, keluarga, dan bukan untuk sekelompok orang tapi untuk keseluruhannya.
Jadilah orang yang berarti bagi masyarakat dan berprinsiplah dalam hidup, dan jadilah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

Tapi percayalah kebaikan seseorang itu dapat dirasakan apabila seseorang itu sudah tidak ada.

Semoga masyarakat Karimun diberikan kesehatan dan kekuatan serta menjaga rasa bersama kekeluargaan yang sangat penting. (TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved