BERITA MALAYSIA
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Tentukan Sikap Jelang Pemilu
Mahathir Mohamad Mantan Perdana Menteri Malaysia bereaksi terkait rencana pemilu di negeri jiran pada tahun ini.
Setelah pemerintahannya runtuh pada 2020, Mahathir membentuk partai Pejuang dan aliansi baru dengan beberapa partai kecil.
Mahathir, yang menggemakan oposisi dan sekutu UMNO, mengecam UMNO pada Selasa (11/10/2022) karena mengutamakan kepentingannya sendiri dengan mengadakan pemilu yang terburu-buru.
Baca juga: Dekat Singapura Malaysia, Sekdako Tanjungpinang Minta Perketat Pengawasan WNA
UMNO, yang hanya memiliki 36 dari 222 anggota parlemen di parlemen yang baru saja dibubarkan, yakin banyak orang Melayu telah kembali ke barisannya setelah kemenangan telak dalam pemilihan umum baru-baru ini.
Aliansi Harapan, yang dipimpin Mahathir dalam jajak pendapat 2018, tetap menjadi pesaing utama dengan 90 anggota parlemen.
Kandidat perdana menterinya adalah Anwar Ibrahim, yang semula akan menggantikan Mahathir sebelum pemerintahan mereka runtuh.
Sementara Mahathir bersaing secara langsung dengan UMNO dan lainnya untuk mendapatkan suara orang Melayu, yang merupakan dua pertiga dari 33 juta orang Malaysia, aliansi Anwar tetap pada platform multi-rasial.
Etnis China dan India membentuk minoritas besar di negara ini.
Pemilu di November, memunculkan kekhawatiran akan ancaman banjir besar, yang kerap melanda Malaysia selama musim hujan tahunan.
Baca juga: Jelang Indonesia vs Malaysia, FAM Malaysia Ucap Belasungkawa Atas Tragedi Kanjuruhan
Dia mengatakan UMNO menargetkan kemenangan besar dengan menawarkan suap dan uang kepada rakyat.
Ia mengatakan tujuan utama UMNO adalah untuk membebaskan Najib, yang memulai hukuman penjara 12 tahun pada Agustus, setelah kalah dalam upaya banding terakhirnya dalam kasus korupsi terkait dengan skandal 1MDB.
Najib juga menghadapi beberapa persidangan lain yang terkait dengan 1MDB yang dapat memperpanjang masa hukumannya jika dia terbukti bersalah.
Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi juga diadili atas puluhan tuduhan korupsi yang tidak terkait dengan kasus 1MDB.
“Jika mereka memenangkan pemilihan ini, langkah pertama mereka adalah meminta (raja Malaysia) untuk mengampuni Najib. Saat ini, mereka telah mengajukan permintaan tetapi belum diampuni. Haruskah mereka bisa menang dan membentuk pemerintahan, itu tujuan pertama mereka, bukan tentang kesejahteraan rakyat,” kata Mahathir sebagaimana dilansir Guardian.
Baca juga: Tindak Lanjut Kunjungan ke Malaysia, Bupati Lingga Silaturahmi dengan KJRI Johor
Mahathir mengatakan aliansi politiknya belum disetujui oleh pemerintah dan 120 kandidat akan mencalonkan diri di bawah panji partai Pejuang di kursi parlemen yang didominasi Melayu.
Analis mengatakan majunya Mahathir mungkin tidak lagi menarik bagi pemilih etnis Melayu yang mendukungnya pada 2018.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Bernadette Aderi Puspaningrum)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Kompas.com