WISATA LINGGA
DAFTAR Destinasi Wisata Lingga Berikut Ragam Aneka Kuliner Khas Melayu
Kecamatan Singkep Pesisir punya sejumlah destinasi wisata Lingga yang menarik untuk dikunjungi, berikut aneka kuliner khas Melayu.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki segudang pilihan bagi wisatawan yang ingin liburan.
Baca juga: Wisata Lingga Hutan Mangrove di Desa Resun, Bisa Lihat Kunang-kunang Bercahaya
Salah satunya, yakni wisata pantai Marquez yang berada di Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir.
Pantai ini memang memiliki nama unik, yang mirip dengan pebalap dunia yakni Mark Marquez. Hal ini lantaran pemilik pantai, Hardiono merupakan fans dari pebalap tersebut.
Lantas apa saja yang terdapat di pantai ini?
Pantai ini memiliki potensi pondok santai dan tempat duduk bagi para pengunjung, yang datang sendiri, bersama teman, maupun bersama keluarga.
Hamparan pasir putih yang panjang membentang, bisa membuat mata pengungjung terpukau dengan keindahan pantai ini.
Tidak hanya kealamian pasir putih dan lautnya yang jernih, pantai ini juga menyuguhi pemandangan indah pegunungan yang jelas dari kejauhan.

Pantai ini merupakan salah satu pilihan para pengunjung khususnya di Kecamatan Singkep Pesisir khususnya, untuk menikmati libur dan hanya sekedar bersantai.
Uniknya, Hardiono si pemilik pantai menjadikan penyu sebagai ikon wisata ini.
Dia melestarikan hewan yang dilindungi ini, dengan banyaknya ditemukan telur tukik atau penyu yang berada di kawasan pantainya.
Bahkan setiap tahunnya, Pantai Marquez ini rutin melepaskan lima atau enam kali ratusan ekor anak penyu atau tukik dalam beberapa bulan.
Hal itu sebagai bentuk untuk melestarikan hewan yang dilindungi.
"Ya karena kan hewan dilindungi, penyu tersebut lebih bagusnya dilepas dari pada dijual," kata Hardiono kepada Tribunbatam.id beberapa waktu lalu.
Hal itu juga sekaligus sebagai ilmu bagi pengunjung yang datang, untuk melestarikan hewan laut itu.
Tidak hanya pada siang hari, tempat ini juga bisa dikunjungi pada malam hari.
Karena, pantai ini disediakan penerangan yang indah dengan fasilitas dan spot foto yang menarik bagi pengunjung.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa menginap di pantai ini karena sudah tersedia dua kamar penginapan sekaligus.
"Ada 2 kamar. Yang AC 500 ribu per malam dan yang Non AC hanya 350rb per malam," kata Hardiono.
Baca juga: Wisata Rumah Kebun Lingga Andalan Destinasi Pariwisata Kepulauan Riau
ANEKA Kuliner di Kecamatan Singkep Pesisir
Kecamatan Singkep Pesisir di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) juga mempunyai pusat kuliner yang menjadi andalan warga.
Kuliner tersebut bisa diburu di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir yang memiliki berbagai macam jenis kue melayu atau kulinernya.
Pengunjung yang datang ke Kecamatan Pesisir, bisa datang ke Desa Kote terlebih dahulu untuk memesan kue atau makanan Melayu yang diinginkan, agar bisa dibawa pulang terlebih dahulu.
Warga harus membuatnya terlebih dahulu ketika ada yang memesan. Kecuali ada event tertentu, biasanya ada lapak dagangan kuliner khas Melayu ini.
Pengunjung yang datang ke Desa Kote bisa bertanya ke setiap warga yang dijumpai untuk mencari si pembuat kue atau makanan.
Baca juga: Promosikan Wisata, Lingga Bakal Bangun Ikon Bunda Tanah Melayu di Daik

Hampir seluruh warga di sini tau, siapa saja yang bisa membuat makanan khas tersebut.
Aneka ragaman kuliner di sini adalah milik beberapa warga Desa Kote.
Mereka yang membeli tidak hanya bisa membungkusnya untuk dibawa pulang, namun juga bisa menyantap kuliner ini sambil duduk dan minum di meja yang tersedia di belakang.
Di antara banyaknya kue di sini, rata-rata banyak diminati pembeli yang datang.
Terlebih lagi yang paling laris kue tepung bungkus, dengan harga hanya Rp 2 ribu yang biasanya sering diminati lidah warga setempat.
Hai itu diungkapkan oleh penjual lapak, Kartila.
Dia pun menyebut, tepung bungkus menjadi salah satu paling laris dengan tersedia 500 hingga 600 setiap harinya ketika ada event tertentu yang mengundang keramaian.
"Untuk pembuatan tepung bungkus sendiri bisa memakan waktu dua hari, dengan berbahan kelapa, tepung beras, dan dari singkong," katanya kepada TribunBatam.id belum lama ini.
Lela pun cukup piawai dalam membuat sebagian besar kue atau makanan khas Lingga.
Warga Kote ini pun menjelaskan, selain menjual ketika ada event, beberapa jenis kue ini juga sering dipesan untuk acara kenduri warga setempat.
Kue-kue ini pun sering dijual pada bulan Ramadhan, menjadi buruan menu untuk berbuka.
"Kue-kue yang ada emang kue dari zaman dulu kebanyakan," ujarnya.
Berikut aneka kuliner dan jajanan khas Melayu yang bisa diperoleh di Desa Kote Kecamatan Singkep Pesisir, yaitu:
- Bahulu berendam
- Tepung bungkus
- Tepung bawang
- Kue talam (banyak macam)
- Tepung komak
- Penaram
- Bahulu pandan
- Bahulu kering
- Tepung kusoi
- Mata kerbau
- Menteri salat
- Gugos pulot
- Gugos ubi (singkong)
- Lempeng sagu
- Gubal sagu
- Lakse kuah
- Lampam
- Alo nio
- Pemanam bakar
- Otak otak
AKSES Wisata Lingga Kecamatan Singkep Pesisir
Akses berwisata di Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga sangat bisa dijangkau.
Hal itu lantaran lokasinya yang tak jauh dari Pelabuhan dan kota Dabo Singkep.
Dari ko Dabo Singkep menggunakan kendaraan bermotor hanya menghabiskan waktu sekitar 15-20 menit untuk sampai ke wisata di Kecamatan Singkep Pesisir ini.
Sementara itu, jika dari Pelabuhan Jagoh hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit.
Untuk wisatawan dari luar, dari Batam dan Tanjungpinang untuk menuju Kabupaten Lingga, bisa menggunakan transportasi laut dari pelabuhan.
Baca juga: Objek Wisata Lingga Ini Sarat Nilai Sejarah, Pilihan Destinasi Wisata Kepri
Untuk wilayah Batam, penumpang bisa melewati akses di Pelabuhan Telaga Punggur, dengan kapal Ferry Batam ke Lingga berangkat setiap pukul 10.30 WIB setiap harinya.
Perjalanan menggunakan Kapal Ferry itu, para penumpang dikenakan biaya tiket terbaru sekitar Rp 294 ribu per orang.
Untuk para pengunjung yang mau berhemat, bisa menggunakan Kapal Roro di Pelabuhan Telaga Punggur dengan biaya tiket hanya Rp 84 ribu per orang, yang merupakan harga terbaru pasca naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sementara, untuk penumpang dari Kota Tanjungpinang bisa melewati akses dari Pelabuhan Sri Bintan Pura yang menggunakan kapal Ferry yang berangkat setiap harinya.
Ada dua kapal Ferry dengan tujuan Lingga yang berangkat pada pukul 11.00 WIB dan 11.30 WIB.
Untuk ongkos Ferry dari Tanjungpinang, penumpang bisa menyiapkan biaya tiket harga lama di MV Lintas Kepri dan Ocean Drgaon 1 sebesar Rp 170 hingga Rp 190 ribu.
Sementara harga baru sekitar Rp 216 ribu, menggunakan kapal MV Oceanna 9. Kapal Ferry berlayar setiap hari, dengan dua hingga tiga kapal berangkat.
Selain itu, penumpang juga bisa menggunakan akses dari Pelabuhan Roro Dompak, sesuai jadwal, dengan tarif tiket per orang Rp 64 ribu per orang.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google