DEMO LAYANAN AIR DI BATAM
Depan Warga Tanjunguncang Batam, Rudi Janji Tuntaskan Masalah Air Bersih
Walikota Batam berjanji depan warga Tanjunguncang yang mendatangi kantor BP Batam untuk menyelesaikan persoalan air bersih.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Walikota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan atau Kepala BP Batam Muhammad Rudi berjanji akan menyelesaikan masalah air di Perumahan Putera Jaya Tanjunguncang.
Janji ini disampaikan Walikota Batam Muhammad Rudi saat menemui massa yang berunjuk rasa di depan kantor BP Batam, Senin (7/11/2022).
Sejumlah warga Tanjunguncang sebelumnya mendatangi kantor BP Batam meminta solusi keterbatasan air bersih yang selama ini mereka tunggu hingga 10 tahun lamanya segera direalisasikan.
"Saya tidak mungkin main-main. Janji adalah hutang yang harus saya selesaikan. Kami serius ingin menyelesaikan masalah ini," ucap Muhammad Rudi, Senin (7/11/2022).
Rudi mengungkap jika pihaknya sedang mengupayakan dua solusi untuk mengatasi permasalahan itu.
Baca juga: BATAM Butuh Rp 2 Triliun Selesaikan Masalah Penyediaan Air Bersih
Pasalnya, kondisi pipa saluran air di Batam telah menghawatirkan karena berusia 25 tahun.
Pertama Rudi sedang mengupayakan perbaikan dan pembangunan Water Treatment Plan (WTP) baru menambah produksi air di Kota Batam.
Untuk perbaikan WTP membutuhkan waktu hingga empat bulan.
Sedangkan untuk penambah WTP baru memakan waktu hingga delapan bulan.
"Satu bulan Februari, satu Juni atau Juli. Sedang kami anggarkan. Kami sudah upaya selesaikan, tapi belum selesai," kata Rudi.
Sembari menunggu WTP itu selesai, Walikota Batam itu telah memerintahkan PT Moya untuk memasok air secara rutin untuk kebutuhan warga.
"Kalau beberapa bulan ke depan tak selesai juga, warga bisa langsung WA ke saya," kata Rudi.
Baca juga: AKUI Pasokan Air Bersih Belum Maksimal, BP Batam Bakal Tambah WTP
Dalam hal ini, Rudi juga membagi-bagikan nomor WhatsAppnya.
Sejumlah massa tampak menyimpan nomor tersebut.
"Silahkan adukan ke saya kalau belum hidup airnya," katanya.
DATANGI Kantor BP Batam
Sejumlah warga Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji sebelumnya mendatangi kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (7/11/2022).
Menjelang pukul 10.00 WIB, warga sudah datang berbondong-bondong mengendarai kendaraan bus pariwisata hingga angkot.
Tak sedikit pula yang datang ke lokasi demo dengan menggunakan kendaraan roda dua pribadi.
Para peserta demo menuntut agar masalah keterbatasan air yang selama ini dialami dapat langsung diselesaikan oleh BP Batam saat ini juga.
Pasalnya, warga mengaku sudah menunggu hingga 10 tahun lamanya.
Baca juga: Gorong-Gorong di Natuna Roboh, Distribusi Air Bersih Warga Terganggu
"Kami sudah menunggu 10 tahun, upaya mediasi beberapa kali pun nggak ada hasil," keluh seorang orator yang juga merupakan warga Tanjunguncang.
Seorang warga Tanjunguncang lainnya, bernama Yuni, mengungkapkan, rumah rangganya sangat sulit akhir-akhir ini akibat air sering mati di rumahnya.
Ia mengaku, kondisi terbatasnya air bersih justru semakin parah sejak pengelolaan air baku di Batam dipegang oleh BP Batam bersama PT Moya Indonesia.
Saat ini, air bersih tidak lagi mengalir di perumahannya selama siang hari sampai malam.
Ia terpaksa harus bergadang dari dini hari hingga subuh hanya untuk menampung air.
Biasanya, air baru menyala dari pukul 01.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB subuh saja.
Hal ini sangat disayangkan, karena menurut Yuni, justru di tengah kondisi krisis air tersebut, tagihan air yang diterimanya justru melonjak.
Jika biasanya ia hanya membayar sekitar Rp 40 ribu per bulan, kini tagihannya mencapai Rp 100.000 per bulan.
"Gimana lah kondisi kami ini, sangat memprihatinkan, apalagi saya punya anak bayi. Berkali-kali kami didatangi petugas mau ngecek air, tapi nggak pernah selesai permasalahannya," jelas Yuni.(TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)