Alasan kenapa Tak Disarankan Memelihara Monyet di Rumah walau Masih Bayi
Sejumlah alasan memberikan rekomendasi agar tidak memelihara monyet di rumah. Hewan primata ingi dikenal sangat agrefis dan tak bisa ditebak
Dokter hewan Kevin Wright dari Kebun Binatang Phoenix di Arizona mengatakan, menjadikan monyet hewan peliharaan, menyebabkannya mengalami gangguan mental pada 99,9 persen kasus.
Ia menegaskan, bahwa monyet tidak akan pernah bisa menyesuaikan diri di rumah lain, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan perilaku yang merusak diri sendiri.
4. Perilaku agresif
Saat bayi mungkin monyet bisa dengan manis bergantung pada orang yang memeliharanya, tapi pada akhirnya monyet akan tumbuh menjadi hewan liar sebagaimana mestinya.
Membesarkan monyet di sekitar manusia tidak akan mengubah sifat liarnya, dan monyet peliharaan tidak akan pernah benar-benar menjadi jinak.
Ini karena kita merampas monyet dari hubungan sosial yang normal dengan monyet lain, sehingga dampaknya dapat menimbulkan masalah perilaku dan neurosis.
Monyet peliharaan sering memiliki kecenderungan untuk menggigit (mereka memiliki 32 gigi untuk menghasilkan gigitan).
Baca juga: Warga Galang Khawatir Gerombolan Monyet Liar Galang Ikut Sebarkan Virus
Baca juga: Monyet Galang Picu Stres Kadis
Beberapa monyet mungkin terlihat tenang dan jinak, sementara beberapa sangat agresif.
Namun demikian, bahkan monyet yang paling jinak pun tidak dapat diprediksi dan dapat menjadi agresif pada siapa pun, termasuk orang yang paling dekat dengannya, terutama selama dan setelah pubertas.
Begitu monyet mencapai kematangan seksual, mereka akan berubah menjadi berbahaya.
Monyet yang lebih kecil menjadi dewasa secara seksual sekitar 18 hingga 24 bulan.
Primata yang lebih besar, seperti orangutan dan simpanse, mencapai pubertas antara usia lima hingga sepuluh tahun.
5. Membutuhkan kandang besar
Monyet membutuhkan kandang yang besar dan aman, yang tentu mahal untuk dibangun.
Kandang mereka juga harus berada di luar ruangan.