BERITA KECELAKAAN
Penumpang Selamat Kecelakaan di Magetan Ungkap Detik-detik Bus Masuk Jurang
Kecelakaan di Magetan menyisakan duka bagi keluarga dan kerabat korban tewas. Isak tangis pecah saat jenazah tiba di rumah duka.
MAGETAN, TRIBUNBATAM.id - Isak tangis terdengar ketika enam ambulans yang membawa korban tewas kecelakaan di Magetan tiba di Kantor Lurah Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Minggu (4/12/2022) sekira pukul 23.30 WIB.
Keluarga dan kerabat korban meninggal dunia dalam kecelakaan di Magetan itu diketahui sudah menunggu di kantor lurah sejak sore.
Pelaksana tugas (Plt) Walikota Semarang, Hvearita Gunaryanti mewakili Pemkot Semarang menerima rombongan yang membawa jenazah korban tewas dalam kecelakaan di Magetan itu.
Setelah doa bersama, enam mobil ambulans bergerak ke rumah duka yang lokasinya tak jauh dari Kantor Kelurahan Manyaran.
Di rumah duka yang terletak di RW 1 dan RW 2 Kelurahan Manyaran, ratusan warga telah menunggu kedatangan rombongan jenazah.
Baca juga: Kecelakaan di Magetan, Bus Pariwisata Masuk Jurang, Tujuh Penumpang Tewas
Para relawan dan warga pun memindahkan jenazah ke tempat yang sudah sudah disediakan.
Pemandangan tak biasa disaksikan warga dalam prosesi pemindahan jenazah.
Enam peti berisi jenazah ditata berdekatan di atas meja yang sudah disediakan warga.
Tangis pun kembali pecah sebelum enam jenazah itu disalatkan oleh sanak suadaranya.
Sesudah disalatkan, jenazah korban tewas dalam kecelakaan di Magetan tersebut langsung dimakamkan ke kompleks pemakaman yang ada di wilayah Manyaran.
Prosesi pemakaman enam jenazah itu dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB oleh warga sekitar, Senin (5/12/2022).
Enam jenazah itu merupakan korban meninggal dalam insiden kecelakaan maut di Magetan, Jawa Timur.
Baca juga: Kecelakaan Maut Tewaskan 7 Penumpang Usai Mobil yang Mereka Tumpangi Masuk Jurang
Hevearita G Rahayu yang berada di rumah duka mengatakan, musibah tersebut terjadi pada Minggu (4/12) pukul 11.15 WIB.
Kecelakaan terjadi saat warga Kelurahan Manyaran hendak berkunjung ke Lawu Green Forest.
Ada dua bus yang akan menuju ke sana, namun satu bus mengalami rem blong dan masuk ke jurang sedalam 30 meter.
"Bus yang mengalami kecelakaan tersebut ditumpangi 50 orang. Kecelakaan itu mengakibatkan enam warga Manyaran dan pengemudi meninggal. Kini proses pemakaman tengah dilakukan termasuk pengemudi yang dimakamkan di wilayah Kemijen, semua proses pemakaman difasilitasi Pemkot Semarang," terangnya.
Selain 7 korban meninggal. 23 warga Manyaran mengalami luka ringan dan 3 lainnya mengalami luka berat.
Adapun 13 korban luka sudah mendapat perawatan medis di RSUD KMRT Wongso Negoro Kota Semarang.
Sebanyak 15 korban yang mengalami luka-luka juga akan dibawa ke RSUD KMRT Wongso Negoro.
"Biaya pengobatan korban luka-luka akan dibiayai Jasaraharja dengan plafon maksimal Rp 20 juta. Namun jika kurang Dinkes Kota Semarang akan menambah melalui BPJS atau UHC," katanya.
Baca juga: KECELAKAAN DI BATAM, Sejumlah Pemotor di Sengkuang Terpeleset Tumpahan Minyak Goreng
Ia juga mengatakan korban meninggal akan diberi santunan oleh Jasaraharja masing-masing Rp 50 juta.
Dua korban meninggal sudah mendapatkan santunan dan diterima langsung oleh pihak keluarga.
Empat lainya dijelaskan Mbak Ita akan menerima santunan dari Jasaraharja esok hari.
Terkait trauma yang dialami anak-anak dalam insiden maut tersebut, Mbak Ita berujar akan mendatangkan psikolog esok hari.
Psikolog tersebut akan melakukan trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Pihak Kecamatan Semarang Barat beserta Kelurahan Manyaran juga akan membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak.
"Pastinya anak-anak mengalami trauma, hal itu harus ditangani. Karena pemulihan psikologis lebih sulit dibandingkan pemulihan luka fisik," tambahnya seperti dilansir dari https://semarangkota.go.id/.
KESAKSIAN Penumpang Selamat
Mujiono, salah satu penumpang selamat menceritakan detik-detik mencekam saat kecelakaan bus pariwisata masuk ke jurang di jalan Cemoro Sewu, Sarangan, Magetan, Jawa Timur.
Mujiono mengatakan, bus sempat menabrak sebuah kendaraan sebelum akhirnya jatuh ke jurang sedalam 30 meter.
Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Semarang, Pemotor Tewas Tabrak Truk Sedang Parkir
"Udah ada tanda-tanda, dari sana udah nyondol (menabrak-red) mobil tadi. Terus maju lagi, itu remnya blong," ujar Mujiono di RSUD Sayidiman, Magetan, dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (4/12).
Mujiono yang mengalami luka ringan mengaku saat kejadian, ia berpegangan erat pada jok kursi di depannya.
"Pada (teriak) 'Ya Allah Gusti, Ya Allah Gusti' saya nyingkep jok itu, pegangan sak erat-erate (pegangan seerat-eratnya)," tuturnya.
Dari keterangan korban yang selamat, sebelum kecelakaan bus diduga rem tidak berfungsi normal. Bus sempat menabrak kendaraan lain sebelum masuk jurang dan diduga rem mengalami blong.
Akibatnya, sopir hilang kendali saat bus melalui jalur yang menurun dan menikung.
Hasil temuan polisi dari olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan bus yang terjun ke jurang di Magetan, Jawa Timur, tidak ditemukan bekas pengereman.
Dalam olah TKP yang dilaksanakan pada hari ini, Senin (5/12/2022), di jalan tembus Cemoro Sewu-Magetan tersebut, polisi juga menggunakan alat scanner 3 dimensi untuk merekam lokasi kecelakaan tunggal itu.
Baca juga: Keributan di Pesta Pernikahan, Tamu Undangan Ada yang Mabuk dan Buat Onar
Berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV, Hendras Setiawan di lokasi, polisi tidak menemukan bekas pengereman di lokasi kecelakaan Bus Semeru Putra Transindo tersebut.
Meski demikian, secara administrasi, bus dan pengemudinya dinyatakan lengkap, termasuk surat izin mengemudi (SIM).
Selain olah TKP, polisi juga telah meminta keterangan dari para saksi, termasuk para korban yang selamat dari kejadian itu.
Sebelumnya, Kompas TV memberitakan, tujuh orang dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan bus pariwisata tersebut.
Mereka terdiri dari penumpang bernama Sutarjo (56), Witri Suci (27), Kabul (62), Sukini (58), dan Sumiati (60) dan Wachid (58) serta sopir bus, Mochammad Barliyan (52).
Kecelakaan itu dialami rombongan wisatawan asal Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (4/12/2022) sekira pukul 11.00 WIB.(TribunBatam.id) (KompasTV/Kurniawan Eka Mulyana)
Sumber: KompasTV