BPOM Batam Masih Temukan Bahan Pangan Mengandung Zat Kimia Berbahaya di Pasar Aviari
BPOM Batam temukan sampel makanan mengandung formalin di Pasar Aviari Batam. Zat kimia berbahaya itu ditemukan pada ikan asin
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Beredar kabar banyak jenis makanan pangan yang dijual di Pasar Aviari Batam bercampur dengan zat kimia berbahaya.
Lantas informasi itu pun membuat masyarakat yang berbelanja di Pasar Aviari Batam menjadi khawatir.
“Waduh, kalau benar bisa bahayalah untuk kesehatan,” ujar Nita, seorang ibu rumah tangga di Batam menyikapi kejadian itu.
Apalagi Nita, pagi tadi baru belanja kebutuhan dapur di Pasar Aviari.
Ia mengaku khawatir dengan barang konsumsi yang dibelinya.
Terkait informasi itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam, Lintang Purba Jaya membenarkan, adanya bahan pangan yang mengandung zat kimia di Pasar Aviari.
Baca juga: BPOM Gelar Monitoring dan Evaluasi Program Nasional Keamanan Pangan di Batam
“Ya, ada sejumlah pangan yang kita temukan mengandung zat kimia. Seperti makanan tahu, mie dan ikan,” ujar Kepala BPOM Batam itu, Selasa (13/12/2022).
Ia menyebutkan, pihaknya telah melakukan uji klinis laboratorium terhadap sejumlah pangan yang beredar di Pasar Aviari Batu Aji itu.
Sebanyak 200 jenis pangan telah diambil sampelnya. Pengambilan sampel dilakukan dalam 2 tahapan.
Hasilnya, ditemukan ada delapan sampel yang terdiri dari enam sampel diduga positif mengandung boraks yaitu kerupuk beras.
Tidak hanya itu, juga ada 2 sampel positif mengandung formalin yaitu ikan asin.
Sebelumnya diberitakan, BPOM Batam masih menemukan pelanggaran terkait produk-produk yang mengandung bahan berbahaya di sejumlah pasar di Batam.
Pasar yang sudah dilakukan intervensi adalah Pasar Aviari, dan sejumlah pasar lain yang akan dikumpulkan datanya, dan hasilnya akan disampaikan kepada pemerintah daerah.
Pasar-pasar tersebut saat ini sudah masuk bahan berbahaya seperti formalin.
"Kami akan terus melakukan upaya-upaya, namun ada beberapa kendala seperti komitmen dari pemerintah daerah masih kurang," jelas Lintang.
Baca juga: BONGKAR Ciri-ciri 4 Jenis Daging Ayam di Pasaran, Jangan Sampai Pilih Ayam Formalin atau Tiren
Kendala yang berikutnya adalah anggaran untuk membangun sanitasi suatu pasar, serta keinginan para Lurah untuk membangun keamanan pangan masih kurang.