LINGGA TERKINI
Banjir Rob di Lingga, Awang Hibur Anak Dengan Kapal Layar Tradisional
Banjir rob di Lingga membuat Awang berinisiatif menghidupkan lagi kapal layar tradisional berbahan sagu yang mulai ditinggalkan.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
Permainan ini sudah jarang dilihat lagi, karena era digital.
Banyak anak-anak yang sudah bermain game online menghadap layar gadget mereka.
Namun melalui anak-anak di Kampung Suak Rasau ini, permainan ini serasa hidup Kembali.
Permainan ini eksis di tahun ke belakang, hingga mulai memudar di tahun 2010 ke atas.
Baca juga: Permainan Rakyat Khas Kepri Ini Biasa Dilombakan Hingga Tetap Lestari
Kapal dibuat dari sagu ini, bahkan masuk kategori permainan rakyat di Lingga yang saat ini dimuseumkan Daik oleh Dinas Kebudayaan. Tepatnya bisa dilihat di Museum Linggam Cahaya, Daik, Kecamatan Lingga.
Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, Lazuardi menjelaskan, bahwa permainan kapal dari sagu ini memang eksis pada tempo dulu di Kabupaten Lingga.
Dengan wilayah Lingga merupakan penghasil sagu, Lazuardi menyebutkan dahan sagu ini bisa dibuat menjadi kapal.
"Sagu tidak hanya menjadi bahan makanan khas di sini (Lingga-red), tapi juga dibuat menjadi permainan seperti berbentuk kapal," kata Lazuardi kepada TribunBatam.id, Senin (26/12).
Lazuardi mengakui, bahwa permainan rakyat ini sudah langka bahkan tidak terlihat lagi sampai sekarang.
"Di era tahun 2007, 2010 permainan ini ada diadakan di depan Dinas kebudayaan, selain perlombaan membuat makanan dari sagu," tambahnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
