Kunjungan ke Museum Batam Raja Ali Haji Tembus 7.000 Orang hingga November 2022
Hingga November 2022, jumlah kunjungan ke Museum Batam Raja Ali Haji tercatat mencapai 7.000 orang lebih. Dominan dari wisatawan domestik
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Jumlah wisatawan yang mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji dari bulan Januari sampai November 2022 mencapai 7.122 kunjungan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani mengungkapkan, dari total kunjungan tersebut, terdapat 1.754 kunjungan pelajar, 4.666 kunjungan wisatawan domestik, dan 694 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
"Bulan Desember ini belum tutup buku, tapi kami perkirakan sampai 500 kunjungan," ujar Senny, Senin (26/12/2022).
Menurutnya, kunjungan wisatawan memang sudah melonjak sejak pembukaan perbatasan antar negara melalui pelabuhan internasional, dengan didukung longgarnya aturan wisman masuk ke Batam sejak Juni 2022 lalu.
Adapun wisman yang berkunjung ke Museum Batam Raja Ali Haji di antaranya berasal dari negara Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Korea Selatan.
Baca juga: 100 Wisman Asal Vietnam Kunjungi Museum Batam Raja Ali Haji
Di tahun 2023 mendatang, Museum Batam Raja Ali Haji akan kembali menggelar kegiatan "Museum Batam Raja Ali Haji Goes To School".
Tujuannya untuk mengenalkan museum kepada pelajar Batam.
Selain itu, ada juga suguhan musik tradisional dan akustik modern untuk wisatawan yang berkunjung ke museum.
"Kami juga akan adakan bazaar modern, praktek tari Melayu, musik Melayu, dan permainan rakyat," ujar Senny.
Ia mengatakan, pihaknya sangat terbuka dengan kunjungan dari berbagai pihak dan instansi ke Museum Batam, serta berharap keberadaan Museum Batam yang berlokasi di Dataran Engku Putri, Batam Center ini memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengapresiasi banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Museum Batam Raja Ali Haji.
Baca juga: Museum Batam Raja Ali Haji, Dulu Gedung Mangkrak Kini Pusat Sejarah dan Wisata Batam
Diketahui, museum ini menyimpan berbagai koleksi peninggalan Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam saat ini.
"Selain menjadi objek wisata, museum ini juga sebagai media edukasi masyarakat Batam, khususnya para pelajar untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Batam dari masa ke masa," tambah Ardi.
(*/TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google