BATAM TERKINI
Sengketa Lahan Berakhir Penggusuran, Pengacara Ungkap Status Lahan Sei Nayon Batam
Penasehat hukum warga Sei Nayon Bengkong Batam mengungkapkan awal mula sengketa lahan yang memicu penggusuran 23 ruko di lokasi tersebut.
Penulis: ronnye lodo laleng |
"Inti dari persoalan ini yakni kami meminta beberapa hal di antaranya kami meminta kepada pihak BP Batam untuk tidak dilakukan pembiaran terhadap kasus ini," kata Kornelis.
Kalau masalah lahan BP Batam saat menerbitkan PL dan lain-lain, ketika ada sengketa tolong di selesaikan, sehingga jangan berlarut-larut, terakhir warga dengan warga yang diadukan di lapangan.
"Selanjutnya, BP Batam juga bisa membantu fasilitasi dan jangan dibiarkan seperti ini," ujarnya.
Diakuinya, saat ini tidak ada instansi yang berani memberhentikan ormas yang datang melakukan pemagaran dan penggusuran ini.
Ketika warga yang maju maka akan terjadi adu fisik dengan ormas tersebut.
"Satu-satunya cara untuk menghentikan ini adalah kita minta dari pihak Kepolisian baik dari Polsek Bengkong, Polresta Barelang dan Polda Kepri tolong memberikan perhatian karena ini akan membuat gejolak masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Ketua RW 12 Sei Nayon Anwar Evendi mengaku pada tahun 2017 yang lalu warga sudah di pertemuan dengan pihak PT Harmoni Mas yang mana di fasilitasi oleh BP Batam yang mana poinnya sama yakni meminta pihak Harmoni Mas menyelesaikan hak warga setempat.
Tetapi itu tidak diselesaikan dan tahun 2022 muncul lagi PT baru yakni PT Kami Mitra Indo.
"PT ini mengaku sudah bekerjasama dengan pihak Harmoni Mas," sebutnya.
Akan tetapi warga setempat tidak memandang itu, dan meski ada kerjasama apapun itu, tetapi selesaikan dulu hak-hak masyarakat.
"Saat ini kami masih terus melakukan upaya-upaya ke perusahaan untuk menyelesaikan ini secara kekeluargaan terlebih dahulu," katanya.
Dikatakannya, pihaknya ini tidak ingin masalah ini berlarut-larut karena sejak kemarin hingga saat ini warga terus berkumpul di lokasi tersebut.
"Kami memohon untuk instansi terkait agar bisa menyelesaikan permasalahan ini. Masyarakat ini tak tertutup selalu terbuka untuk proses negosiasi," katanya.
Ia berharap Sungai Nayon dan Batam menjadi tempat yang kondusif dan aman.
Karena, selama ini segala hal sudah mereka lakukan termasuk menyurati BP Batam dalam beberapa instansi lain.