PEMKAB KARIMUN
Bupati Karimun Aunur Rafiq Resmikan Penyalaan Lampion Serentak Jelang Tahun Baru Imlek
Perayaan Imlek di Karimun tahun ini akan menjadi perayaan Imlek paling meriah dibanding tiga tahun sebelumnya yang terkendala covid-19.
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Tri Indaryani
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Bupati Karimun Aunur Rafiq meresmikan penyalaan lampu lampion secara serentak pada tahun baru imlek di Vihara Cetiya Vidya Sagara, Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Lampu lampion berwarna merah menjadi tradisi masyarakat Tionghoa dalam merayakan sukacita yang melambangkan kebahagiaan menyambut tahun baru Imlek 2574 kongceli atau tahun 2023 Masehi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Aunur Rafiq mengatakan, pemasangan lampu lampion pada tahun baru Imlek patut dikembangkan dan dilestarikan.
"Ini merupakan tradisi yang diwariskan secara turun temurun yang menjadi tradisi budaya khususnya warga Tionghoa yang berada di Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral ini," ujar Bupati Aunur Rafiq, Sabtu malam (7/1/2023).
Momentum penyalaan lampu lampion yang diselenggarakan tahun ini, seolah menjadi paling meriah dan mewah dibanding tiga tahun sebelumnya akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda.
"Dalam kurun tiga tahun terakhir kegiatan seperti ini tidak dapat digelar akibat pandemi, maka tahun ini bisa semakin menambah kemeriahan dalam menyambut Imlek. Tentunya ini sebuah kesyukuran bagi seluruh umat di Karimun," ujarnya.
Baca juga: Wakil Bupati Karimun Sambangi Ponpes di Desa Parit dan Beri Bantuan ke UMKM
Selain itu, Bupati Rafiq berharap ribuan lampu lampion yang terpasang di wilayah Meral Kota ini, mampu meningkatkan kunjungan wisata baik wisatawan yang berasal dari negara Singapura dan Malaysia.
"Karena ini juga bisa memberikan multiplier effect di bidang ekonomi. Jadi tidak hanya semata budaya, tapi bisa memberikan daya tarik wisatawan kesini ( Karimun-red)," ujarnya.
Sementara Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Karimun, Hendrick Ho mengatakan, penyelenggaraan even ini berdasarkan aspirasi masyarakat dalam menyabut Imlek di tahun ini.
"Kesannya tahun ini kita memberikan suka cita kepada masyarakat. Apalagi kita didukung dari berbagai elemen termasuk anggota DPRD Karimun yang turut memberikan tiang-tiang penyangga lampu lampion," ujar Hendrick Ho.
Hendrick Ho menambahkan, makna filosofis yang terkandung dari penyalaan lampion tersebut sebagau pengharapan di tahun yang baru agar diwarnai dengan rezeki, keberuntungan dan kebahagiaan.
"Sebenarnya tidak ada perbedaan. Intinya adalah untuk membawa dan mencapai rezeki yang maksimal di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Selain itu, ribuan lampu lampion itu akan terpasang hingga pada puncak perayaan Cap Go Meh atau tepatnya 15 hari setelah hari raya Imlek yang jatuh pada 22 Januari 2023 mendatang.
Setidaknya terdapat 1.200 lampu lampion yang terpasang rapi di jalanan sepanjang satu kilometer lebih di kawasan yang menjadi kompleks warga Tionghoa di Kabupaten Karimun.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati serta Wakil Bupati, Sekda, Kepala Dinas Pariwisata Karimun, Anggota DPRD, FKPD Karimun, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Tokoh adat dan tokoh masyarakat Kabupaten Karimun. (TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati)