ANAMBAS TERKINI

Pencarian Nelayan Hilang di Anambas Libatkan Helikopter Belum Buahkan Hasil

Pencarian nelayan hilang di Anambas menggunakan helikopter. Hari keempat pencarian, nelayan hilang di Anambas belum membuahkan hasil.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Dok Basarnas Natuna
PENCARIAN NELAYAN HILANG DI ANAMBAS - Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI/Polri dan BPBD Anambas melanjutkan operasi SAR pencarian nelayan yang hilang dengan dukungan Hellycopter AW-139 dengan call sign PK-TVC pada Minggu (8/1/2023). 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Pencarian nelayan hilang di Anambas masih terus dilakukan.

Tim SAR gabungan sampai hari ini masih mencari nelayan hilang di Anambas tepatnya di perairan Desa Kiabu, Kecamatan Siantan Selatan.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI/Polri dan BPBD melanjutkan operasi SAR pada hari ke empat, Minggu (8/1/2023) untuk mencari nelayan hilang di Anambas.

Pada proses pencarian, tim menggunakan Alut Basarnas (RIB 02 Natuna) dan melibatkan HNSI serta belasan pompong nelayan masyarakat Pulau Nyamuk.

Guna memaksimalkan pencarian nelayan bernama Ashadi (57) warga Desa Nyamuk itu, tim juga menggunakan Hellycopter AW-139 dengan call sign PK-TVC.

Baca juga: Nelayan Hilang di Lingga, TNI, Polisi, Basarnas dan BPBD Susuri Pantai Marok Tua

Pencarian nelayan hilang di Anambas awal tahun 2023
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI/Polri dan BPBD Anambas melanjutkan operasi SAR pencarian nelayan yang hilang dengan dukungan Hellycopter AW-139 dengan call sign PK-TVC pada Minggu (8/1/2023).

Pemanfaatan transportasi udara itu, merupakan dukungan dari SKK Migas perwakilan Sumbagut bersama Pemerintah Daerah Anambas.

Kepala Kantor SAR Natuna, Mexianus Bekabel mengatakan, dengan pemantauan udara wilayah cakupan pencarian menjadi lebih luas.

Sehingga meningkatkan efisiensi proses pencarian.

Dengan adanya pemantauan melalui udara, diharapkan operasi pencarian ini segera menemui titik terang.

Helly PK-TVC bertolak dari Bandara Matak Pada Pukul 10.55 WIB dan menuju ke lokasi search area yang telah ditentukan.

Proses pemantauan melalui udara dilakukan selama lebih kurang dua Jam dengan ketinggian jelajah 300 sampai 500 feet dan jarak PP 329 Nm, Heading 166 degrees.

Baca juga: KECELAKAAN LAUT DI ANAMBAS, Seorang Nelayan Hilang, Diduga Ditabrak Tanker

"Terkait pergerakan alut udara berkoordinasi dengan Pemda Anambas untuk dapat mendukung alut udara dari Perusahaan Oil & Gas yg ada di wilayah tersebut dan dengan komunikasi yang baik maka Pemda bersurat ke perusahaan untuk mohon dukungan Helly dalam proses pencarian dan ini merupakan dukungan Pemda Kab Kepulauan Anambas," ucapnya, Senin (9/1/2023)

Sementara proses pemantauan udara berlangsung, Tim SAR gabungan yang menggunakan RIB dan pompong nelayan juga terus melakukan penyisiran.

Hingga pada pukul 13.33 WIB Helly PK-TVC kembali mendarat di Bandara Matak dengan selamat namun hasil dari pemantauan udara masih nihil.

"Tidak ada tanda-tanda korban ditemukan di lokasi pencarian. Tim SAR gabungan bersama masyarakat nelayan yang melakukan pencarian via laut juga belum menemukan tandas korban," sebutnya.

Meski demikian, lanjutnya, pihaknya masih akan tetap melanjutkan pencarian di hari ini, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Tim SAR Gabungan Perluas Lokasi Pencarian Nelayan Hilang di Karimun

Sebelumnya seorang nelayan asal Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bernama Ashadi (57) hilang saat memancing ikan di laut.

Warga Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur itu diduga jatuh diperairan Kiabu (Mala), Kecamatan Siantan Selatan pada Rabu, (4/1/2023).

Lokasi jatuhnya korban berjarak sekitar 4 mil dari Desa Nyamuk tempat kediamannya.

Berdasarkan laporan yang dihimpun TribunBatam.id dari kerabat korban, pada Rabu malam, Ashadi bersama seorang rekannya dengan menggunakan pompong masing-masing berlabuh di sekitar laut Mala.

Pada dini harinya, Kamis (5/1/2023) Ashadi diduga mulai bergegas melaut duluan untuk mencari umpan di sekitar rumpun.

Kemudian saat disusul rekannya, ditemui korban sudah tidak lagi berada di dalam pompong dan saat itu kondisi mesin pompong telah mati dengan kipas terlilit tali rumpun.

Baca juga: Pencarian Nelayan Hilang Terkendala Cuaca, Tim SAR Gabungan Fokus Cari Sabda Alfariz

Peristiwa hilangnya nelayan Desa Nyamuk itu turut dibenarkan Camat Siantan Timur, Suhadi.

Ia mengatakan, baru menerima laporan tersebut dari masyarakat pagi tadi sekira pukul 09.00 Wib.

Suhadi menduga, peristiwa jatuh dan hilangnya korban akibat cuaca buruk dan angin kencang.

Ia pun menyebut, hingga saat ini Tim SAR gabungan dan masyarakat masih terus melakukan pencarian dan pertolongan untuk menyisir keberadaan korban.

"Hingga saat ini belum ada hasil, semoga aja ditemukan. Kita tunggu informasi hasil pencarian," katanya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved