BATAM TERKINI
Selalu Mendapat Bullying Dari Guru dan Teman, Siswi SMA di Batam Pilih Keluar dari Sekolah
Ayah Sherly juga tidak mengetahui pasti penyebab guru tersebut keluar dari sekolah, tetapi kabar yang diterimanya menyebutkan guru tersebut (pak Guna)
TRIBUNBATAM.id, Batam - Seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) di Batam mengundurkan diri dari sekolah diduga akibat mendapat perlakuan tidak mengenakkan yang menjurus pada perundungan (bullying).
Siswi bernama Sherly Indrianti Putri ini sebelumnya bersekolah di Sekolah Satu Bangsa Harmoni, Bengkong, dan baru menduduki jenjang Kelas 2 SMA.
Kini, Sherly bukan lagi merupakan siswi di sekolah tersebut, karena mengaku telah dirundung oleh guru maupun teman sekolahnya.
Menurut keterangan dari sang ayah, yang bernama Indra Juniardi, perundungan yang diterima Sherly telah berlangsung sejak ia menduduki Kelas 1 di sekolah yang sama.
Kala itu, bentuk perundungannya berupa pengucilan.
"Bullying-nya terjadi sejak kelas 1, cuma dibiar-biarkan saja, seperti dikucilkan gitu. Puncaknya ketika salah satu gurunya, bernama pak Guna, keluar dari sekolah sekitar bulan 8 atau 9 tahun 2022," ungkap Indra, Senin (9/1/2023).
Ayah Sherly juga tidak mengetahui pasti penyebab guru tersebut keluar dari sekolah, tetapi kabar yang diterimanya menyebutkan guru tersebut (pak Guna) sudah mendapat pekerjaan baru.
Hanya saja, teman-teman sekelas hingga beberapa guru lainnya menganggap Sherly adalah penyebab guru tersebut keluar dari sekolah.
Hal ini mendorong siswi ini kerap disindir dan dikucilkan baik oleh guru maupun teman sekolahnya.
Akibat perundungan ini, Indra mengaku anaknya saat ini mengalami trauma mendalam dan sudah berkonsultasi dengan psikiater.
Sherly juga telah memutuskan untuk pindah sekolah, kendati sudah mendekati masa PKL.
"Kondisi anak agak tertekan, saya sudah bawa dia ke psikiater untuk mengecek, hasilnya dia trauma mendalam akibat bullying itu," ujar Indra.
Ia menyebutkan, pihaknya sudah pernah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah serta yayasan, tetapi keluhan itu hanya ditanggapi bak angin lalu oleh sekolah.
Bahkan, Indra juga sudah melayangkan somasi lewat pengacara perihal kasus dugaan bullying yang dialami anaknya itu.
Sampai saat ini, belum ada respon yang memuaskan dari pihak sekolah.
"Nggak ada tanggapan sama sekali, mereka (pihak sekolah) terkesan membiarkan dan melindungi oknum-oknum guru yang melakukan perundungan kepada anak saya," tambah Indra. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam |
![]() |
---|
Amsakar Jawab Tuntutan Mahasiswa, Ajak Sosialisasi Kesadaran Warga soal Sampah dan Banjir |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Nilai Kebijakan Investasi Batam Jauh dari Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Batam Jadi Tempat Penyelundupan Manusia, Sepanjang Tahun Polda Kepri Tangkap 84 Mafia TKIĀ |
![]() |
---|
Bahas RKUHAP, DPR RI Kumpulkan Aparat Penegak Hukum di Kepri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.