BATAM TERKINI

Dampak Cuaca Ekstrem Batam Sampai Galang, Anak Panti Asuhan Terpaksa Mengungsi

Sejumlah anak panti asuhan di Galang Batam terpaksa tidur di teras rumah yayasan karena bangunan tempat mereka berteduh rusak akibat gelombang laut.

TribunBatam.id/Istimewa
Kondisi bangunan Panti Asuhan An-Nur di Galang, Batam rusak akibat hantaman ombak laut ekstrem, Rabu (25/1/2023). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dampak cuaca ekstrem di Batam bahkan terasa sampai Pulau Galang.

Sejumlah anak Panti Asuhan An-Nur Melur, Galang, Batam terpaksa tidur di teras rumah milik yayasan karena asrama mereka dihantam gelombang laut ekstrem.

Hujan lebat memang mengguur sejumlah wilayah Batam dan sekitarnya sejak pagi bahkan sampai malam hari ini.

“Terpaksa mereka tidur diteras karena asramanya porak poranda," ujar Ketua Yayasan Panti Asuhan An-Nur, Ujang, Rabu (25/1).

Tidak hanya pondok, musala yang berdiri di atas pantai terlihat berantakan hingga bangunannya nyaris rubuh.

Bahkan jalan cor menuju musala juga rusak parah.

Baca juga: Banjir Rob di Bintan, Warga Sei Enam Minta Kapal Kurangi Kecepatan

"Rusaknya parah, semua bangunan rusak, air masuk ke musala," keluh Ujang.

Ujang mengatakan, kejadian luapan air laut yang cukup parah ini baru terjadi sejak 17 tahun lalu dimana yayasan ini berdiri.

“Ini paling parah sejak 17 tahun lalu, sebelumnya tidak pernah," ujarnya.

Ujang mengaku belum menghitung kerugian akibat rusaknya bangunan musala dan asrama panti asuhan karena masih fokus mengamankan stok bantuan dan barang berharga.

Sementara anak-anak panti asuhan sudah dievakuasi ke rumah miliknya.

"Anak-anak sudah dievakuasi ke rumah darat. Tapi itulah, kalau tidur sementara masih di teras," terang Ujang.

Hujan lebat melanda Kota Batam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Banjir Rob di Sungai Buluh Lingga Makin Parah dengan Turunnya Hujan

Akibatnya sejumlah pemukiman di Batam digenangi banjir. Salah satunya adalah pemukiman di Kaveling Daeng Paraga, RT 006, RW 001, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Batuampar, Batam.

Di lokasi tersebut sebanyak 15 rumah terendam banjir.

Seorang tokoh masyarakat setempat, Arief Danu kepada Tribun Batam mengatakan kejadian itu terjadi pada Rabu (25/1/2023) saat hujan tengah deras.

"Tadi sore kejadiannya. Ada 15 rumah yang terkena banjir," katanya.

Ia menjelaskan, kejadian ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu.

Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir ini terjadi akibat air laut pasang sehingga air dari darat tidak mengalir sepenuhnya ke laut.

"Banjir tidak bisa mengalir karena diwaktu yang sama air laut sedang pasang," jelasnya.

Menurutnya hal yang perlu diatasi adalah membuat tanggul atau gorong-gorong agar air laut ketika pasang bisa tertahan di tanggul itu.

Selain di Tanjung Sengkuang banjir juga melanda Rumah Liar (Ruli) yang ada di RT 09, RW 016 Baloi Kolam, Kecamatan Batam Kota.

Baca juga: Cuaca Buruk di Batam, Pemotor Tertimpa Pohon, Jalan Akses Bandara Terendam Air

Dilokasi tersebut sebanyak 5 rumah milik warga terendam banjir.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, drainase yang kecil tidak bisa menampung derasnya banjir sehingga meluap hingga di rumah warga.

Dilokasi tampak sampah rumah tangga berserakan di pinggir drainase.

Selain sampah, sejumlah daun eceng gondok juga menghiasi lokasi banjir.

Seorang warga setempat bernama Evendi (34) mengaku sudah merasa was-was sejak tadi malam hingga hari ini.

"Saya sudah antisipasi sejak tadi malam. Yang saya takutkan banjir masuk ke rumah dan membasahi semua peralatan berharga saya," kata Evendi.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah barang berharga ia pindahkan ke tempat yang aman.

Ia kemudian mengakui banjir itu terjadi karena kelalaian warga setempat.

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Batam, Angin Kencang Rusak Tujuh Rumah Kampung Kelembak

"Kesadaran warga masih minim. Mereka buang sampah sembarang, makanannya hal ini bisa terjadi," katanya.

Evendi mengaku sudah bosan mengingatkan warga agar tidak membuang sampah di drainase lagi. Namun hal itu tidak diindahkan oleh warga lain.

Dia berharap semoga masyarakat setempat segera sadar akan hal ini, dan membuang sampah pada tempatnya.(TRIBUNBATAM.id/Bereslumbantobing/Ronnye Lodo Laleng)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved