PARIWISATA KEPRI AMAN
Museum Linggam Cahaya Lingga Jadi Tujuan Wisata Warga Tionghoa saat Libur Imlek
Sejumlah warga Tionghoa di Lingga memanfaatkan momen libur Imlek 2023 dengan berkunjung ke destinasi wisata Museum Lingga Cahaya di Daik
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Di tempat ini banyak menyimpan ribuan peninggalan sejarah sebagai bukti masa kerajaan Riau-Lingga, Daik.
Dalam museum ini menyimpan benda peninggalan sejarah lebih kurang sebanyak 5.569 koleksi asli.
Ribuan koleksi ini terkumpul dari pemberian sukarela masyarakat ataupun imbalan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Kebudayaan.
Sebelum memasuki museum, pengunjung akan melihat ribuan tempayan yang terpajang di halaman depan.
Dari ruang depan lantai dua, ribuan tempayan ini membentuk sebuah tulisan bertuliskan 'Museum Linggam Cahaya'.
"Kemarin ada 1346 buah tempayan, cuma ada yang pecah kini tinggal lebih kurang 1150 buah. Kendi ini dikumpulkan dari bangsal gambir atau bekas dapur gambir di kaki gunung," kata Lazuardy, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jadi Hongkongnya Lingga, Ribuan Lampion Hiasi Kelurahan Pancur Sambut Imlek 2023
Lazuardi menjelaskan, bahwa proses pembangunan Museum Linggam Cahaya ini dimulai pada Agustus 2002 hingga selesai pada 7 Mei 2003.
Namun pada awalnya, museum ini masih dinamakan Museum Mini Linggam Cahaya.
Ribuan koleski asli bekas peninggalan kerajaan tersimpan, mulai dari cagar budaya artefak, uang lama, senjata dan alat tukang Melayu zaman kerajaan, naskah kuno, alat musik kuno, alat pengolahan sagu, peninggalan sejarah kerajaan berbahan kuningan, dan masih banyak lagi.
Temuan besar didapatkan pada akhir 2021, yakni sebuah perahu tua yang terbenam di Pantai Pulau Sebangka, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga.
Perahu tua ini terbilang langka, karena tidak ditemukan lagi bentuknya di zaman sekarang, yang mencapai sepanjang 12,55 meter ini.
Museum Linggam Cahaya juga memajang busana atau pakaian masyarakat melayu zaman kerajaan.
Berbagai jenis pakaian busana ini tampak tersusun rapi di dalam sebuah lemari kaca.

Sebagian besar busana yang terpajang, tidak pernah ditemukan lagi di era sekarang.
Pengunjung bisa mengetahu jenis busananya, lewat Informasi yang ditempelkan di lemari.
pariwisata Kepri
Dinas Pariwisata Kepri
Wisata Kepri
Pariwisata Batam
Pariwisata Bintan
Pariwisata Tanjungpinang
pariwisata Karimun
Pariwisata Lingga
Pariwisata Anambas
Pariwisata Natuna
Ansar Ahmad
Marlin Agustina
Fotografer Luar Negeri Ikut Explore Kepri 2025, Tampilkan Pariwisata Kepri Dari Sisi Lain |
![]() |
---|
Dispar Kepri Kejar Relaksasi Visa, Magnet Buat Dongkrak Kunjungan Wisman, Bangkitkan Pariwisata |
![]() |
---|
Guntur Sakti Beri 3 Pesan di Pelantikan HPI Kepri, Pramuwisata Punya Skill, Pengetahuan dan Attitude |
![]() |
---|
Wisata Kepri di Safari Lagoi Bintan, Pengunjung Bisa Lihat Satwa Liar Dari Dekat |
![]() |
---|
Menilik Asal Usul Nama Wisata Pantai Batu Kasah, Warisan Sejarah di Masyarakat Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.