Basoeki Abdullah dan Lukisan Pangeran Diponegoro yang Fenomenal

Selain lukisan Pangeran Diponegoro, Basoeki Abdullah pernah melukis Nyi Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan dengan kereta kencananya.

TribunBatam.id via https://museumbasoekiabdullah.or.id/
Lukisan Pangeran Diponegoro karya Basoeki Abdullah yang fenomenal. 

Dalam organisasi ini, ia bertugas sebagai guru seni lukis.

Beberapa muridnya adalah Kusnadi dan Zaini.

Baca juga: Refal Hady Diam-diam Pandangi Lukisan Wajah Anya Geraldine, Emoji Hati Tersemat

Selain itu, Basuki juga aktif dalam Keimin Bunka Shidoso (Lembaga Kebudayaan buatan Jepang) bersama maestro pelukis lainnya, yaitu Affandi, S Sudjojono, Otto Djaya, dan Basuki Resobowo.

Selama masa kemerdekaan hingga beberapa tahun setelahnya, Basuki diketahui tinggal di Eropa dan aktif menggelar pameran di Belanda dan Inggris antara 1945-1949.

Pada 1948, dilakukan sayembara melukis saat penobatan Ratu Juliana di Belanda.

Basuki menjadi salah satu pesertanya. Bahkan, Basuki berhasil memenangkan sayembara melukis Ratu Juliana, mengalahkan 87 pelukis Eropa yang menjadi peserta dalam kompetisi tersebut.

Sejak saat itu, namanya semakin mencuat.

Pada 1949, ia sempat melukis Bung Hatta, M. Roem, dan Sultan Hamid II, dalam rangka Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.

Basuki Abdullah terkenal dengan lukisan potret.

Selain itu, ia juga senang menggambar pemandangan alam, flora, dan fauna. Karya Basuki Abdullah berhasil membuat banyak pihak terkesima.

Ia pun mendapatkan panggilan untuk melukis raja, kepala Negara, dan mengadakan pameran lukisannya di beberapa negara.

Pameran tunggalnya pernah diselenggarakan di Singapura (1951 dan 1958), Italia (1955), Portugal dan Inggris (1956), Malaysia (1959), Jepang (1959), dan Thailand (1960).

Basuki Abdullah juga pernah mendapatkan penghargaan dan menjadi pelukis istana kerajaan Thailand.

Bahkan, total ada sekitar 22 negara yang memiliki lukisan karyanya. Berkat perannya dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, Basuki Abdullah disebut-sebut sebagai duta seni lukis Indonesia.

Ia pun dipilih oleh Presiden Soekarno sebagai pelukis langganan istana.

Baca juga: Potret Lukisan Terbaru Anya Geraldine, Kekasih Nadif Zahiruddin Sebut Sempat Stres Mengerjakannya

WAFAT

Setelah menghabiskan banyak waktunya di luar negeri, Basuki Abdullah kembali ke Indonesia pada 1974 dan sejak itu menetap di Jakarta.

Ia menjadi salah satu pelukis terkenal di era Orde Baru yang banyak menghasilkan karya berupa pemandangan, potret tokoh dan berbagai lukisan dengan tema mitologi.

Pada 5 November 1993, Basuki ditemukan sudah tidak bernyawa di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan.

Basuki Abdullah meninggal karena dibunuh oleh perampok yang masuk ke dalam rumahnya.

Tragis, dalang di balik aksi perampokan tersebut adalah Wahyudi, mantan tukang kebunnya.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Verelladevanka Adryamarthanino)

Sumber: Kompas.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved