PARIWISATA KEPRI AMAN

Dispar Ungkap Prospek Pariwisata Kepri 2023, Rudy Chua Singgung 2 Hal Penting

Terkait prospek pariwisata Kepri 2023, Dispar dan DPRD Kepulauan Riau mengungkap hal penting yang berdampak pada upaya peningkatan sektor itu.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
Diskominfo Kepri
PULAU PENYENGAT - Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri menjadi satu di antara destinasi wisata. Foto Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad saat peluncuran Pulau Penyengat Digital dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Riau Kepri di Masjid Raya Sultan Riau, Penyengat, Sabtu (9/4/2022). 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau atau Plt Kadispar Kepri, Raja Heri Mokhrizal menyampaikan prospek Pariwisata Kepri 2023.

Heri menyampaikan awal mula kondisi kunjungan wisatawan asing ke Kepri saat dilanda Covid-19.

Saat pandemi covid-19 melanda Kepri termasuk sejumlah daerah di Indonesia pada tahun 2019, sektor pariwisata Kepri mengalami kemunduran yang sangat tinggi alias down.

Namun pada 2022 ini, ia mengungkap menunjukan ke arah positif.

Kenaikan sudah terlihat sejak 2021 lalu, dengan kunjungan wisatawan asing berkisar tiga ribuan orang.

"Saat ini 2022, mulai April mulai meningkat kunjungan wisman sampai oktober sebanyak 465.670 ribuan yang berkunjung," ungkapnya.

Selain itu, pada minggu lalu, mendapatkan data, untuk tingkat okupansi hotel di Kepri sudah di angka 80 persen.

Baca juga: Wisata Pantai Sisi di Serasan Natuna Tawarkan Keindahan Alam yang Masih Terjaga

Kembali Heri menyampaikan, terhadap prospek 2023, isu pertama yang menjadi perhatian saat ini ialah pernyataan Presiden Republik Indonesia yang mencabut PPKM.

Ini menurutnya merupakan kode atau lampu hijau untuk memberi tahu bahwa pariwisata kembali dibuka dengan selebar-lebarnya.

Gubernur Kepri pun telah mengeluarkan keputusan nomor 1263 tahun 2022 tentang, Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri.

"Tertulis pada keputusan tersebut juga ditetapkan objek wisata yang ada di Kabupaten/Kota di Kepri," sebutnya.

Ia optimistis, kebangkitan pariwisata di Kepri akan kembalikan kunjungan wisatawan asing datang ke Kepri lagi.

Heri juga mengatakan, Gubernur Kepri terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisman.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad meninjau progres terkini revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, Kamis (12/1/2023)
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad meninjau progres terkini revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, Kamis (12/1/2023) (Biro Adpim Pemprov Kepri/Tribun)

Berbagai upaya dan inovasi terus dilakukan sejak pandemi covid-19 melanda.

"Alhamdulillah berhasil melobi pemerintah pusat seperti melalui menparekraf, Menko Perekonomian dan Menteri hukum dan HAM. Berbagai terobosan telah dilakukan pak Gubernur," sebutnya.

Terhadap pengembangan sektor pariwisata, juga telah dan terus dilakukan Gubernur di beberapa daerah di Kepri.

Seperti Pulau Penyengat di Tanjungpinang, sudah jauh bagus dan rapi.

"Saat ini Kota Tanjungpinang juga sudah ada beberapa tempat yang bagus," ujarnya.

Sementara anggota DPRD Kepri, Rudy Chua menyebutkan, Pemerintah daerah sudah sangat antusias, dan berupaya memperjuangkan baik itu secara aturan.

Termasuk awal mulai dibukanya kembali jalur dari Indonesia ke Malaysia dan Singapura pada april tahun lalu.

Baca juga: Mengenal Tradisi Bakar Tongkang Warga Tionghoa di Batam, Jadi Magnet Pariwisata

Anggota DPRD Provinsi Kepri, Rudy Chua mengungkap dua cariabel penting terkait upaya mengoptimalkan sektor pariwisata Kepri.
Anggota DPRD Provinsi Kepri, Rudy Chua mengungkap dua cariabel penting terkait upaya mengoptimalkan sektor pariwisata Kepri. (TribunBatam.id/Istimewa)

Namun, ada dua variabel di luar usaha pemerintah daerah yang berdampak pada kondisi pariwisata.

Pertama harga tiket yang mengalami kenaikan.

"Kita ketahui harga tiket dua kali lipat melonjak. Banyak aduan ke kami dari travel terhadap harga itu yang menjadi persoalan," sebutnya.

Kemudian, masalah VOA dengan biaya sekitar 500 ribu-an saat ini menjadi aduan yang sering diterima.

"Banyak wisatawan asing yang keberatan dengan biaya itu. Memang kunjungan itu selama 30 hari. Cuma kita tahu, kalau wisatawan datang ke Kepri paling lama hanya lima hari saja. Jadi, acara apapun yang kami buat kalau tidak cari solusinya itu. Jangankan target yang akan dikejar untuk kunjungan wisman 2,5 juta, untuk kembali ke dua juta aja pasti kerja keras dan susah," tambahnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved