Sepakbola Kepri, Daik Junior Menangkan Sepak Bola U13 di Dabo Singkep Lingga

Namun, dari Tim Tunas Buluh, Fernando Pardani menjadi pemain terbaik.

Meskipun tim Fernando keluar sebagai runner-up, namun aksi gemilang dari siswa kelas 6 SD ini tampak menjadi sorotan banyak orang.

Anak yang sering disapa Adeng ini pun pulang membawa piala Best Player ditambah sejumlah hadiah.

Meski usia yang masih 12 tahun, namun kemampuan dalam mengolah bola Adeng mengungguli pemain lain yang sudah berusia 13 tahun.

Pelatih Tim Tunas Buluh, Bastiar merasa bersyukur, salah satu pemain yang merupakan siswa didiknya berhasil menjadi pemain terbaik.

Pria yang akrab disapa Iyal ini memang mengaku, bahwa saat di sekolah Adeng merupakan pemain yang memiliki kemampuan yang sangat menonjol, dibandingkan siswa lainnya, dalam bermain bola.

"Dengan giat berlatih dari anak-anak kami, mampu membawa mereka menuju final dan Alhamdulillah pemain terbaik salah satu dari pemain Tim Tunas Buluh," kata Iyal saat diwawancarai TribunBatam.id.

Dengan hasil ini, dia pun mengungkapkan, hal tersebut menjadi motivasi pihaknya untuk membawa siswa-siswanya melangkah lebih jauh, dalam perkembangan dunia sepak bola.

"Potensi ini akan kami lanjutkan ke depannya, supaya permainan mereka lebih mantap," tambahnya.

Sementara itu, Manager Tim Daik Junior, Widi Satoto menyampaikan rasa bangganya, atas kemenangan permainan mereka yang meraih juara 1.

"Terima kasih untuk panitia yang menggagas turnamen ini, kegiatan seperti ini tentu sangat bermanfaat pembinaan bakat-bakat di usia dini, khususnya di bidang sepak bola," tutur Widi.

Mewakili ketua, Marwan dari panitia Hore Hore Cup mengatakan, bahwa dalam pertandingan yang berjalan selama sepekan ini, diikuti sebanyak 20 tim.

"Terdiri dari beberapa kecamatan, seperti dari Kecamatan Lingga, Singkep Barat, Kepulauan Posek, Singkep Pesisir, dan Singkep," kata Marwan saat diwawancarai.

Marwan mengungkapkan, bahwa kegiatan sepak bola U-13 yang telah mereka gelar dua kali ini, sebagai wadah bagi para pelajar SD khususnya, agar bisa bertanding menggunakan menunjukkan kebolehannya mengolah bola sejak dini.

Dia pun menjelaskan, hal ini juga menjadi tempat, agar anak-anak lebih mengurangi bermain gadget atau game online.

"Ini untuk meningkatkan semangat anak-anak agar giat berolahraga," ujarnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda)