Menhan Prabowo Subianto Kawal Pencarian Pilot Susi Air Hilang di Papua

Terkait pencaria pilot Susi Air yang hilang di Papua, Menhan Prabowo Subianto menyebut Kodam dan Polda terus menangani kondisi itu.

Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Menhan Prabowo Subianto terus mengawal informasi terkait pencarian pilot Susi Air yang dilaporkan hilang setelah pesawat yang ia bawa hilang kontak sesudah mendarat di Bandara Paro, Papua. 

Saat ditanya soal tujuan penambahan pasukan guna mencari keberadaan Philips dan menebalkan pengamanan di Paro dari kelompok kriminal bersenjata, Dudung membenarkannya.

"Kira-kira begitulah. Dua-duanya, target itu harus tercapai," ujar Dudung.

WARGA Dilaporkan Mengungsi

Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengatakan, warga Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, mengungsi ke Distrik Kenyam karena takut menjadi korban kekejaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Baca juga: Sumpah Menhan China Hentikan Deklarasi Kemerdekaan Taiwan, Amerika Serikat Jangan Ikut Campur

"Ada informasi, setelah kejadian pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan kelompok Egianus, masyarakat di Distrik Paro semuanya keluar. Mereka berpindah tempat ke Kenyam, mereka mau tinggal di rumah keluarganya di Kenyam," ujar Rio di Timika, Kamis (9/2/2023).

Rio menyebut, sudah ada beberapa warga dari Distrik Paro yang tiba di Kenyam. Mereka tinggal di rumah saudaranya.

Polres Nduga sedang berusaha menggali informasi dari warga itu terkait situasi di Distrik Paro.

Polisi juga mencari tahu lokasi warga lainnya.

Menurut Rio, jarak tempuh dari Distrik Paro menuju Kenyam cukup jauh.

Baca juga: Prabowo Subianto dan Erick Thohir di Sebut Pas Pimpin Indonesia, Ahli Pertahanan dan Ekonimi

Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, dibutuhkan waktu hingga empat hari untuk tiba di Kenyam.

"Bagi yang kuat itu bisa ditempuh dalam tiga sampai empat hari, ada laporan ada anak-anak, ada yang sakit, ada orang tua ikut jalan juga," kata dia.

Rio mengaku, TNI-Polri sedang berusaha mencari tahu jumlah warga Paro yang berjalan kaki ke Kenyam, termasuk keberadaan mereka.
"Kami sedang deteksi apakah ada kendala dalam perjalanan," cetusnya.

Di antara warga yang sedang menuju Kenyam, Rio mengaku mendapat informasi yang menyatakan ada warga Paro yang meninggal dalam perjalanan.

Namun setelah didalami, diketahui warga yang dimaksud dalam keadaan sakit dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Pesawat Susi Air Terbakar di Papua, Sempat Landing di Bandara Paro Nduga

Oleh karena itu, TNI dan Polri berusaha mencari lokasi pasti warga tersebut dan merencanakan evakuasi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved