Cegah Stunting di Indonesia, BKKBN dan Tribun Network Kampanyekan CukupDuaTelur
BKKBN dan Tribun Network menggelar program 'Semesta Mencegah Stunting', yang akan mengkampanyekan mengkonsumsi telur dengan kampanye #CukupDuaTelur.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Berdasarkan data dari hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) diketahui bahwa angka stunting turun sebesar 27,67 persen pada tahun 2019.
Namun, meski angka stunting turun, angka tersebut masih dinilai tinggi, mengingat WHO menargetkan angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen.
Sehingga, awal tahun 2021 pemerintah Indonesia menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
Presiden Joko Widodo(Jokowi) menunjuk Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN), Dr. (HC) dr Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting.
Hasto mengatakan pentingnya menyiapkan kesehatan yang prima sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
Ia juga mengkritik kebiasaan masyarakat yang memilih mengeluarkan biaya hingga puluhan juta untuk melakukan pre wedding ketimbang memikirkan hal lain yang mendesak yakni prekonsepsi.
“Prakonsepsi itu sangat murah, calon ibu hanya minum asam folat, periksa hb (hemoglobin), minum tablet tambah darah gratis kalau di Puskesmas, biaya untuk persiapannya tidak lebih Rp 20.000. Sementara, suami hanya perlu mengurangi rokoknya, kemudian suami minum zinc supaya spermanya bagus. Kalau mau menikah, laki-lakinya itu harus menyiapkan 75 hari sebelum menikah. Karena sperma dibuat selama 75 hari," ujar Hasto.
Hasto juga menyarankan agar mengkonsumsi protein hewani seperti ikan, telur dan daging untuk mencegah stunting pada balita.
Dalam program mendukung pengentasan stunting BKKBN bekerjasama dengan Tribun Network untuk menggelar program 'Semesta Mencegah Stunting', di mana dalam agenda tersebut nantinya akan dikampanyekan mengkonsumsi telur dengan kampanye #CukupDuaTelur.
Telur dipilih menjadi sumber protein hewani yang paling mudah dibeli dan didapat karena harganya cukup terjangkau.
Kampanye #CukupDuaTelur nanti akan disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia khususnya di wilayah yang dianggap angka stuntingnya masih tinggi.
"Pentingnya protein hewani dalam menu sehari-hari bisa dikenalkan kepada keluarga, anak dan pasangan yang akan melakukan pernikahan, juga kepada stakeholder sebagai penyambung informasi ke masyarakat," ujarnya.
Selain mudah didapat dan harga terjangkau kata Hasto telur mengandung protein, kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, seng serta vitamin A,B dan D serta K. Karenanya telur bisa memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi anak selama masa pertumbuhan.
Kampanye #CukupDuaTelur yang menggandeng Tribun Network dengan kekuatan lokal menjangkau Indonesia diharapkan bisa mensuskeskan pencegahan stunting.
Dalam program tersebut juga ada program kakak asuh, di mana nantinya para kakak asuh di berbagai daerah di Indonesia bisa menyumbangkan sebagian dananya untuk pembelian telur untuk kebutuhan selama enam bulan terutama nutrisi untuk anak-anak.
Penyebab Kecelakaan Maut di Pasar Minggu Jaksel, Suami Tewas di TKP dan Istri Luka-luka |
![]() |
---|
Ternyata Tunjangan Perumahan DPRD DKI Jakarta Rp 78 Juta Per Bulan, Diteken Anies Baswedan |
![]() |
---|
Ampuni Ibu Tua Jarah AC di Rumahnya, Uya Kuya Langsung Merasa Iba Kondisi Pelaku |
![]() |
---|
Sosok Laras Faizati Tersangka Hasutan Massa Agar Bakar Mabes Polri, Kerja Bidang Komunikasi |
![]() |
---|
Meski Rumahnya Dijarah, Uya Kuya Maafkan Ibu Lansia yang Ambil AC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.