Hasil Sidang Isbat 1 Ramadan 1444 H Bakal Diumumkan Kemenag Hari Ini
Dalam sidang isbat 1 Ramadan 1444 H, pemerintah menetapkan 124 titik lokasi rukyatul hilal di seluruh Indonesia kapan awal Ramadan.
Tahap pertama yang digelar Kemenag adalah seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronom.
Berdasarkan jadwal yang diterima, seminar mengenai posisi hilal akan dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB.
Seminar ini dibuka untuk masyarakat umum dan dipaparkan oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
Namun, karena keterbatasan ruangan, maka jumlah pengunjung yang masuk pun akan dibatasi, sehingga seminar juga dilaksanakan secara online.
Tahapan kedua yakni Sidang Isbat yang akan digelar pada pukul 18.15 WIB.
Sidang bakal digelar secara tertutup.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan memimpin Sidang Isbat penetapan awal puasa Ramadan 2023.
Sidang Isbat akan membahas data hisab termasuk hasil rukyatul hilal di 124 titik di seluruh Indonesia.
Usai Sidang Isbat selesai dilaksanakan, masuklah kita ke tahap ketiga, yakni pelaksanaan konferensi pers.
Konferensi pers penetapan 1 Ramadan 1444 H bakal digelar sekitar pukul 19.05 WIB.
Baca juga: Hasil Sidang Isbat, Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Resmi Putuskan Lebaran 2 Mei 2022
Teknis Sidang Isbat Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan, Sidang Isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.
Secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu (22/3/2023) sekitar pukul 00.23 WIB.
Menurut Kamaruddin, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat Sidang Isbat awal Ramadan 1444 H sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1444 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat. Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Ramadan di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ujar Kamaruddin.
Adapun imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Maka dari itu, penetapan awal puasa Ramadhan 2023 masih menunggu hasil rukyatul (pemantauan) hilal. (TribunBatam.id)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)
Sumber: Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.