BINTAN TERKINI

Lagi-lagi, Lumpur Minyak Hitam Cemari Kawasan Pesisir Pantai Dua Desa di Bintan

Kawasan pesisir pantai dua desa di Bintan, persisnya di Desa Teluk Bakau dan Desa Malang Rapat kembali tercemar lumpur minyak hitam

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
Dok. Danramil 02/Bintan
Komandan Koramil 02/ Bintan, Inf Aswandi bersama warga mengecek tumpahan minyak hitam di pesisir pantai Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, baru-baru ini 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Kawasan pesisir pantai di Desa Teluk Bakau dan Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan kembali tercemar lumpur minyak hitam (sludge oil).

Dari informasi yang didapatkan Tribunbatam.id di lapangan, lumpur minyak hitam itu sudah terlihat warga dari Jumat (24/3/2023) kemarin.

"Kita tahunya lumpur minyak itu dari nelayan yang merupakan warga Desa Teluk Bakau, Jumat kemarin," kata Ketua RT02/RW01 Desa Teluk Bakau, Kurnia, Senin (27/3/2023).

Sementara itu, Komandan Koramil 02/ Bintan, Inf Aswandi membenarkan perihal lumpur minyak hitam yang mencemari pesisir pantai di Desa Teluk Bakau dan Desa Malang Rapat.

"Ya benar. Mendapat informasi itu saya juga langsung turun ke lokasi, Minggu (26/3/2023) kemarin untuk memastikan," ucapnya.

Baca juga: Limbah Minyak Hitam di Bintan jadi Atensi Kementerian, Terjadi Menahun, Wisata Pantai Tercemar

Menurutnya, tumpahan minyak itu terlihat mulai dari RT01/RW02 Desa Teluk Bakau hingga terdapat di beberapa titik lainnya di pesisir pantai.

"Kita lihat tumpahan minyak hitam itu berada dari laut hingga ke pinggir pantai Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang," terangnya.

Aswandi menjelaskan, dari keterangan yang didapatkan dari warga maupun nelayan, tumpahan minyak hitam ini diduga dari kapal tanker di laut.

Kejadian seperti ini juga hampir setiap tahun terjadi di sepanjang pantai Desa Teluk Bakau dan Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang.

"Dari informasinya, lokasi yang kena dampak tumpahan juga hampir merata di wilayah pantai dua desa tersebut," ujarnya.

Aswandi menambahkan, kondisi di lapangan tumpahan minyak hitam di pesisir pantai saat ini masih ada.

"Kemarin kita sempat mengajak masyarakat untuk gotong-royong membersihkan, tapi karena sedang puasa jadi belum terlaksana," tutupnya.(tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved