ANAMBAS TERKINI

Cuaca Ekstrem di Anambas, BPBD Siap Bantu Air Bersih Buat Warga

BPBD Anambas siap membantu distribusi air bersih untuk warga dampak cuaca ekstrem di Anambas.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
CUACA EKSTREM DI ANAMBAS - Caption : Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Anambas, Syarif Ahmad mengatakan, pendistribusian air bersih ini nantinya akan menyasar setiap wilayah yang mengalami kekeringan air dampak cuaca ekstrem di Anambas, Selasa (28/3/2023). 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas, berencana akan menyalurkan bantuan air bersih bagi para warga terdampak cuaca ekstrem di Anambas.

Bantuan ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan pasokan air warga di tengah cuaca ekstrem di Anambas yang melanda akhir-akhir ini.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Anambas, Syarif Ahmad mengatakan, pendistribusian air bersih ini nantinya akan menyasar setiap wilayah yang mengalami kekeringan air.

"Sejauh ini kita menunggu permintaan dari warga atau kepala desa, karena biasanya kepala desa yang berkoordinasi dengan kita," ucapnya, Selasa (28/3/2023).

Seperti di Kecamatan Siantan, ungkapnya, kondisi cuaca ekstrem di Anambas yakni kekeringan air kerap terjadi di wilayah Desa Sri Tanjung, Dusun Tanjung Lambai.

Mata air permukaan yang ada, sambungnya, hanya dapat memenuhi kebutuhan warga di Batu Tambun dan Tanjung Tengah.

"Ya program kita saat ini ada pendistribusian bantuan air untuk warga. Nantinya melalui kepala desa bisa menginformasikan ke kami, supaya airnya dapat kita salurkan," tuturnya.

Kendati beberapa wilayah mengalami kekeringan air, namun analisis BMKG menyatakan bahwa Anambas adalah wilayah dengan kategori non zone atau tidak berzonasi hujan ataupun kemarau.

Pihaknya beberapa kali, ingin menetapkan kondisi darurat bencana kemarau terkait cuaca ekstrem di Anambas ini.

Namun, gagal karena faktor cuaca hujan yang kembali mengguyur Anambas.

Di sisi lain, persoalan kekeringan air terjadi, lantaran geografis Anambas yang didominasi laut dan tidak memiliki sumber mata air.

"Sudah berapa kali kita coba untuk menjadikan kondisi ini darurat bencana kemarau, tapi besoknya ada juga turun hujan. Oleh karena itu, ini belum disebut bencana lah," sebutnya.

Terakhir, Syarif juga turut mengimbau warga agar waspada terhadap titik rawan kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah.

"Bagaimana pun kita harus tetap waspada. Kalau ada warga yang buka lahan atau bakar sampah tolong untuk tidak ditinggal karena khawatir api menyebar menjadi luas," pungkasnya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved