Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Minta PPDB SD tak Pakai Tes Calistung

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim meminta agar tes calistung dihapuskan sebagai syarat masuk sekolah dasar. Ini alasannya.

Dok Kemdikbudristek
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim meminta agar tes calistung dihapuskan sebagai syarat masuk sekolah dasar. 

Serta merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan informasi tentang kebutuhan anak sesuai dengan rambu-rambu asesmen awal yang ada di alat bantu pembelajaran.

Pada dua minggu pertama di awal tahun ajaran baru merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, membangun kemampuan fondasi, dan tidak ada tes.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang 1 OASE KIM dan Ketua Umum DWP Franka Makarim mengatakan bahwa penguatan pembelajaran serta transisi peserta didik PAUD ke SD yang berfokus pada pembinaan kemampuan fondasi anak secara utuh tidak hanya sekadar akademik.

Kebijakan ini sejalan dengan misi yang diampu Bidang 1 OASE KIM, yakni menguatkan ragam program terkait pengasuhan dan pendidikan karakter yang ada di Indonesia.

“Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar kemampuan yang diperoleh tidak hanya kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan fondasi yang holistik sehingga kelak mereka akan memberi dampak positif bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, dengan adanya kebijakan transisi PAUD-SD yang menyenangkan ini, mari kita saling mengadvokasi sekitar kita agar kebijakan ini bisa dijalankan bersama secara utuh dan berkesinambungan,” ujar Franka.

Berikutnya, dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Lucia Royanto berbagi kemampuan fondasi yang perlu dimiliki oleh anak usia dini.

Ia menekankan pentingnya advokasi sebagai tujuan pembelajaran yang dapat dibangun di PAUD maupun pendidikan dasar kelas awal.

“Keenam kemampuan fondasi anak didasarkan pada aspek perkembangan anak berdasarkan Profil Pelajar Pancasila yang harus diterapkan secara holistik,” tegasnya.

Advokasi bertujuan untuk meluruskan miskonsepsi pembelajaran yang umum ditemukan di PAUD dan SD kelas awal di mana masih diberlakukannya tes calistung, ataupun ujian kelulusan di PAUD, serta pemaknaan literasi numerasi yang sempit.

Sebuah kondisi yang banyak dirasakan oleh peserta didik SD, terutama yang tidak pernah melalui pendidikan di PAUD. (kompas.com)

 

 

*Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved