Wan Arismunandar Apresiasi Keberadaan Rumah Singgah Milik Pemkab Natuna di Batam

Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Arismunandar nilai keberadaan rumah singgah Pemkab Natuna di Batam bisa meringankan beban warga yang berobat

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Natuna, Wan Arismunandar mengapresiasi keberadaan Rumah Singgah milik Pemerintah Kabupaten Natuna di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). 

Dengan kehadiran rumah singgah ini, masyarakat Natuna yang menjadi pasien dan keluarga pendamping, sedikitnya bisa menghemat biaya penginapan atau hotel selama berobat.

Hal ini dikarenakan bangunan itu disiapkan pemerintah secara gratis.

Saat ini, bangunan rumah singgah Natuna di Batam selain memiliki fasilitas tujuh kamar tidur, juga memiliki dapur umum yang fasilitasnya juga mulai dilengkapi secara bertahap oleh Bupati Natuna.

Saat kunjungannya ke rumah singgah, Bupati Natuna juga terus melengkapi fasilitas seperti kulkas, televisi, tempat tidur, kompor dan beberapa kelengkapan pendukung lainnya.

Keberadaan Hayunayati bersama satu rekannya, selain ditugasi mengelola unit bangunan ini, juga banyak membantu melayani keluarga pasien yang memerlukan sarana transportasi ambulans hingga mendampingi pasien ke rumah sakit selama pengobatan.

Wan Arismunandar yang berkesempatan mengunjungi rumah singgah Natuna di Batam, juga kerap memberikan semangat kepada pasien dan keluarga pendamping untuk tetap semangat menuju kesembuhan dalam masa berobatnya.

Menurutnya, banyak masyarakat Natuna yang takut untuk menjalani rujukan berobat di luar Natuna.

Mereka dihantui besarnya kebutuhan biaya, apalagi kalau keluarga pasien tidak memiliki saudara sebagai tempat singgah. Bisa dipastikan terjadinya pembengkakan yang lebih besar di luar biaya pengobatan, ditambah kemampuan ekonomi masyarakat Natuna yang berbeda-beda.

Hal ini dibuktikan, masih adanya warga Natuna yang pasrah dengan masalah penyakit serius yang dideritanya.

Belum lama ini, warga asal Pulau Tiga Kabupaten Natuna meninggal dunia di Batam akibat terlambat merujuk berobat penyakit tumor ganas stadium akhir di bagian kepala. Saat itu keluarga pasien terbentur biaya pengobatan. (*/Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved