REMPANG ECO CITY
Pengembangan Kawasan Rempang Batam Serap 186 Ribu Pekerja hingga 2040
Kawasan Rempang dan Galang di Kota Batam akan dikembangkan oleh PT Makmur Elok Graha dengan total investasi Rp 381 triliun
TRIBUNBATAM.id - Pengembangan wilayah Rempang dan Galang, Kota Batam, akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap I dengan investasi Rp 29 triliun yang diharapkan mampu menyerap 186 ribu pekerja.
Pengembangan Rempang dan Galang dilakukan oleh PT Makmur Elok Graha dengan total investasi Rp 381 triliun hingga 2080.
Kepastian investasi terungkap saat Launching Program Pengembangan Kawasan Rempang KPBPB Batam Provinsi Kepulauan Riau, di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Dengan total investasi Rp 381 triliun, kawasan Rempang dan Galang diharapkan bisa menyerap tenaga kerja langsung sejumlah 306.000 orang.
Investasi yang akan dilakukan antara lain industri menengah, industri manufaktur dan logistik, kawasan pariwisata terintegrasi, serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi.
Untuk Tahap I sampai dengan Tahun 2040 akan direalisasikan investasi sekitar Rp29 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak kurang lebih 186.000 orang melalui pengembangan industri manufaktur dan logistik, pariwisata MICE, dan kegiatan perumahan yang didukung oleh perdagangan dan jasa.
Seperti diketahui, Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di Batam mencapai 6,84 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,31 persen.
Hal ini menunjukan bahwa geliat pemulihan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau terus meningkat.
Pertumbuhan ekonomi Batam akan terus meningkat sejalan dengan upaya optimalisasi pengembangan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam dan Kepulauan Riau, baik dengan pemberian tambahan insentif melalui KEK, kepastian dan kemudahan berusaha, penyediaan tenaga kerja yang terampil (skilled labour), serta pengembangan beberapa kawasan yang belum berjalan, seperti Kawasan Rempang dan Kawasan Galang dan Galang Baru.
Acara launching tersebut diharapkan menjadi awal pengembangan Kawasan Rempang sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi dalam pengembangan industri, pariwisata, dan jasa, dengan memberikan berbagai fasilitas dan insentif baik fiskal maupun non fiskal.
Kawasan Rempang tentunya diharapkan dapat menjadi tujuan investasi, terutama investor asing, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan regional.
Pengembangan Kawasan Rempang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari arah kebijakan dan langkah-langkah strategis pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) yang telah disusun dalam Rencana Induk Pengembangan KPBPB BBK yang diharapkan Perpres-nya dapat segera ditetapkan. Dalam Rencana Induk tersebut, telah
ditetapkan arah pengembangan Kawasan Rempang untuk industri, jasa, dan pariwisata.
“Nah tentu dengan rencana induk ini diharapkan Kawasan Rempang bisa dikembangkan untuk industri, jasa, dan pariwisata, dan diharapkan efeknya bisa berkembang. Tentu Batam Bintan Karimun, termasuk Rempang ini, dekat dengan Singapura dan Malaysia, (sehingga) diharapkan kita bisa memberikan daya saing yang tinggi di Kawasan tersebut,” tutur Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut.
Menko Airlangga berharap pengembangan Kawasan Rempang akan dapat memberikan spillover effect kepada kawasan-kawasan lain di sekitarnya.
Janji Pemerintah Bangun Tanjung Banon di Batam Makin Maju Lewat Transmigrasi Modern |
![]() |
---|
Ketua DPRD Batam Dorong Peningkatan Ekonomi Warga Usai Ikut Serahkan SHM di Tanjung Banon |
![]() |
---|
Menteri Transmigrasi RI di Batam Serahkan 94 Sertifikat Hak Milik ke Warga Tanjung Banon |
![]() |
---|
BP Batam Akan Bangun Dermaga dan Beri 34 Kapal untuk Warga Rempang yang Direlokasi |
![]() |
---|
Warga Batam Ucap Syukur saat Perayaan Hari Bhayangkara di Kawasan Rempang Eco City |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.