Soft Opening Vihara Dewi Bahari Batam Objek Wisata Religi bagi Warga Batam dan Turis
Vihara Dewi Bahari akan menggelar upacara soft opening dengan meresmikan pemujaan pratima suci Dewi Mazu pada 11-12 Mei 2023
Penulis: Renhard Patrecia Sibagariang | Editor: Agus Tri Harsanto
Ukiran empat pilar naga di gerbang depan dan dua pilar naga di dalam aula sangat hidup dan memukau.
Selain itu, sejumlahukiran di dindingnya juga terkesan khusyuk dan indah. Berbagaielemen seperti genteng, tungku pembakaran, hiolo, dan mejaaltar semuanya dirancang secara khusus dan bernilai tinggi, yang memadukan seni ukir Nusantara dan mancanegara.
Profil Singkat Yayasan Keluarga Halim Batam
Yayasan Keluarga Halim Batam didirikan pada 1990,diprakarsai oleh empat tokoh, yaitu Pak Sugi, Herman Suparman, Anthony, dan Lin Zhaoyuan. Pendirian paguyubanini juga mendapat dukungan sejumlah tokoh paguyuban margaLim dari Jakarta, seperti Sudono Salim, Lim Haryanto, dantokoh lainnya. Berkat motivasi dan dukungan tersebut, YayasanKeluarga Halim Batam resmi didirikan dengan menyewa kantorseketariat dan altar pemujaan Dewi Mazu di kawasan Tanah Longsor, Batu Ampar. Yayasan tersebut pun menjadi paguyubanmarga Tionghoa pertama yang hadir di Kota Batam.
Yayasan Keluarga Halim Batam menjunjung prinsip persaudaraan, solidaritas, dan gotong royong. Misi paguyuban adalah menggalakkan kesejahteraan sosial masyarakat. Selainmenyelenggarakan berbagai kegiatan amal, Yayasan Keluarga Halim Batam telah menorehkan prestasi yang gemilang di bidang layanan pemulasaran bagi masyarakat Tionghoa Kota Batam dengan fasilitas dan sumber daya yang terlengkap.
Menurut Herman, selaku pendiri, sekitar dua tahun setelah berdiri, perkumpulan warga marga Lim ini mendapat izin dari Otorita Batam untuk menyelenggarakan tanah pemakaman untuk masyarakat Tionghoa. Kemudian, pihak yayasan mendapat tanah yang disumbangkan oleh perusahaan di kawasan Sambau, Nongsa. Taman Pemakaman Umum Sambau pun resmi didirikan dengan fasilitas tambahan berupa krematorium dan rumah abu. Yayasan ini menjadi penyedia layanan kremasi pertama dan satu-satunya di pulau itu hingga saat ini. Sejauh ini, sekitar 1.600 makam dan ribuan kremasi masyarakat Kota Batam yang telah terlayani oleh yayasan tersebut. Untuk rumah abu, pihak pengelola tidak mematok tarif biaya, keluarga dapat menyumbang secara sukarela. Bagimereka yang kesulitan ekonomi, bahkan dapat dibebaskan dari pemungutan biaya alias cuma-cuma.
Herman juga menyatakan, layanan pemakaman Yayasan Keluarga Halim lebih mengutamakan sisi amal sosial. Bagi keluarga mendiang yang kurang mampu, pihak yayasan sering berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi biaya pemulasarannya. Bahkan, tak jarang mereka dibebaskan dari segala biaya.
Dalam perjalanan selama 30 tahun, keanggotaan paguyuban marga Lim ini telah berkembang dari beberapa orang menjadi hampir 600 keluarga semarga yang terdaftar. Alhasil, jumlah anggotanya telah mencapai ribuan.
Hermana pernah menjabat sebagai ketua umum sebanyak 11 periode dengan masa bakti 2 tahun per periode dua tahun. Dengan kata lain, Beliau telah mengabdi sebagai ketua umum paguyuban tersebut selama 22 tahun. Saat ini, Yayasan Keluarga Halim Batam dipimpin oleh Ketua Umum Bapak Rudi Hartono!
Kepri Creative Explore di Batam, Kadispar Sebut Wadah Promosi Produk Ekraf untuk Wisatawan |
![]() |
---|
Lokasi Berdekatan, Kepri - Johor Jalin Kerjasama Wisata Bertajuk Jiran Istimewa, Ada Insentifnya |
![]() |
---|
Kampung Aceh Bakal Disulap Jadi Kampung Wisata di Batam, Gerobak Kopi Mulai Berjejer |
![]() |
---|
Masjid Laksamana Cheng Ho di Batam, Bikin Penasaran Wisatawan Malaysia |
![]() |
---|
Kunjungan Wisatawan ke Batam Kembali Tumbuh, Ardiwinata Optimis 1,5 Juta Wisma di Akhir Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.