Ketika Luhut Binsar Pandjaitan Senggol Singapura Tetangga Batam Gegara Listrik

Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan mengkritik keras rencana Singapura yang meminta Indonesia mengekspor listrik clean energy-nya.

TribunBatam.id/Istimewa
SINGAPURA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan saat acara Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas, di The Westin, Jakarta, Selasa (9/5/2023). Ia mengkritik keras langkah Singapura yang meminta Indonesia mengekspor listrik clean energy ke tetangga Batam itu. 

Semoga implementasi proyek ini dapat berjalan lancar dan meningkatkan ekonomi di Kepulauan Riau, Indonesia, bersama-sama dengan Singapura,“ tutur Ansar Ahmad.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo saat itu menyampaikan harapannya terkait kerja sama pembangunan PLTS di Kepri tersebut.

“Kami menyambut baik kerja sama ini karena kita berambisi untuk mewujudkan energi terbarukan, salah satunya melalui pembangunan PLTS ini. Pemerintah Indonesia sendiri telah memutuskan untuk mengurangi emisi gas sekitar 21 persen.

Adanya kerja sama dengan negara lain, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi lebih untuk mengurangi emisi gas hingga 41 persen. Semoga implementasi MoU ini akan menghasilkan manfaat positif yang berkelanjutan bagi kedua negara,” ungkapnya.

Dalam penandatanganan MoU, Simon G. Bell, Managing Director dan CEO Quantum Power Asia mengatakan, setelah ditunjuk menjadi Importir Listrik Singapura, akan membawa investasi lebih dari Rp 71,8 triliun atau setara US$ 5 miliar.

"Proyek ini akan menciptakan sekitar 30.000 pekerjaan dan membangun sistem penyimpanan PV terbesar secara global yang pernah dibangun hingga saat ini," papar Simon G. Bell.

Sementara itu, Managing Director dan CEO ib vogt, Anton Milner menambahkan inisiatif impor energi oleh Singapura dan Indonesia merupakan proyek penting secara global yang akan menjadi katalisator bagi transformasi kawasan menuju energi bersih dan bebas karbon.

"Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan bersama dengan Quantum Power Asia dan Union Energy, kami yakin rencana proyek kami sangat menarik untuk menciptakan program investasi jangka panjang yang berkelanjutan, baik untuk Singapura dan Indonesia," ucapnya.

Perusahaan pengembang PLTS berskala dunia, Quantum Power Asia dan ib vogt telah membentuk perusahaan patungan bernama Anantara Energy (Anantara) yang didedikasikan untuk mendanai dan membangun PLTS di Indonesia.

Perusahaan ini juga bermitra dengan Union Energy Corporation, yang merupakan penyalur listrik terkemuka di Singapura, sebagai mitra impor dan pengecer.(TribunBatam.id/Endra Kaputra/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved