BINTAN TERKINI

Sejak 2022 hingga Mei 2023, 68 Warga Bintan Meninggal Dunia Karena Kena HIV

Sebanyak 68 warga Bintan meninggal dunia akibat HIV. Angka itu berdasarkan data sejak 2022 hingga Mei 2023.

Penulis: Alfandi Simamora |
TRIBUNBATAM.id/ALFANDI SIMAMORA
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, dr Gama AF Isnaini mengatakan, sejak 2022 hingga Mei 2023, sebanyak 68 warga Bintan meninggal karena kena HIV. 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan Bintan mencatat sejak tahun 2022 sampai Mei 2023, terdata ada sebanyak 305 orang warga Kabupaten Bintan positif Human Immunodeficiency Virus (HIV), Minggu (21/5/2023).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, dr Gama AF Isnaini mengatakan, dari jumlah 305 orang yang tertular HIV, 68 orang di antaranya meninggal dunia.

"Sedangkan untuk 237 orang lagi yang menderita HIV masih dalam keadaan sehat, dan saat ini secara rutin masih menjalani pengobatan," terangnya.

Sebanyak 305 orang warga Kabupaten Bintan yang positif HIV termasuk pria dan wanita.

"Bahkan, 3 di antaranya merupakan ibu rumah tangga yang positif HIV," ucapnya.

Disinggung penyebab tertular HIV, Gama menjelaskan, bahwa mereka terserang HIV karena berbagai faktor.

Baca juga: TEREKAM CCTv, Dua Pencuri Gasak Kotak Infak di Dua Toko di Tanjungpinang

"Salah satunya melakukan hubungan seks bebas atau berganti pasangan," terangnya.

Gama juga menjelaskan, HIV ini bisa menular karena adanya kontak dengan cairan tubuh penderita.

Di mana cairan itu adalah darah, sperma, cairan kelamin perempuan, cairan anus serta ASI.

Terjangkitnya HIV ini dapat melalui berbagai cara. Seperti hubungan seksual berganti pasangan tanpa pengaman (kondom), menggunakan jarum suntik yang telah digunakan orang lain atau penderita.

Berikutnya, menggunakan alat makan yang digunakan oleh penderita, dan transfusi darah yang alatnya tidak steril.

"Jadi masyarakat juga harus paham HIV tidak dapat ditularkan melalui udara, air keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik. Namun, bisa ditularkan jika berkontak erat seperti seks dan penggunaan barang yang sudah terkontaminasi oleh penderita HIV," jelasnya.

Gama juga tidak lupa meminta kepada masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatannya di puskesmas. Kegunaannya tidak hanya dapat mengetahui penyakit yang diderita dan pencegahannya salah satunya HIV.

Apabila tertular bisa langsung ditindaklanjuti. Yaitu diberikan penanganan medis seperti obat antiretroviral (ARV). Obat tersebut tersebut bertujuan memperlambat virus berkembang biak dalam tubuh.

"Soalnya kalau HIV dibiarkan dalam tubuh. Maka akan berkembang menjadi AIDS. Kondisi ini akan semakin parah, karena kekebalan tubuh tak dapat melawan infeksi sehingga penyakit mudah terjangkit hingga menyebabkan kematian," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved