Motif Pembunuhan Mahasiswi di Surabaya, Ayah Korban Bantah Ada Jalinan Asmara

Motif pembunuhan mahasiswi di Surabaya ini terungkap setelah polisi menangkap Rochmat Bagus Apriyatna, guru les privat korban.

TribunBatam.id via Kompas.com
Ilustrasi Motif Pembunuhan Mahasiswi di Surabaya - Polisi mengungkap motif pembunuhan mahasiswi di Surabaya oleh guru les musiknya. 

TRIBUNBATAM.id - Polisi mengungkap motif pembunuhan mahasiswi di Surabaya bernama Angelina Natania.

Jasah mahasiswi berumur 22 tahun itu sebelumnya dibuang ke sebuah jurang di kawasan Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Jumat (5/5/2023).

Serta baru ditemukan satu bulan setelahnya atau Rabu (7/6/2023).

Motif pembunuhan mahasiswi di Surabaya ini terungkap setelah polisi menangkap Rochmat Bagus Apriyatna.

Pria 41 tahun ini diketahui guru les musik mahasiswi Universitas Surabaya Fakultas Hukum angkatan 2020.

Baca juga: Oknum TNI Jalani Pemeriksaan Diduga Terlibat Pembunuhan Pengamen Keliling

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengemukakan, korban dan pelaku sempat terlibat pertengkaran di dalam mobil sebelum pembunuhan mahasiswi di Surabaya itu terjadi.

Menurut Pasma, pelaku dan korban sudah saling mengenal sekitar selama lima tahun.

Adapun pertengkaran tersebut berlangsung di kawasan depan Kebun Bibit Wonorejo di Jalan Kendalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/5/2023).

Pasma menjelaskan, adu mulut diduga dipicu rencana menggadaikan mobil Mitsubishi Xpander milik Angelina.

"Mungkin karena setelah seharian berkeliling tdiak ada yang bisa menerima penggadaian mobil ini akhirnya jadi persoalan," kata Pasma.

Sedangkan menurut keterangan pelaku pada polisi, Angelina berteriak kencang ketika pertengkaran berlangsung.

Korban juga disebut melontarkan kata-kata yang membuat tersangka sakit hati.

Baca juga: 2 Remaja Terlibat Asusila dan Pembunuhan Siswi SMP Tak Divonis Mati

Tersangka lalu mencekik dan membekap Angelina. Selanjutnya dia mengambil koper di rumah mertuanya setelah kebingungan dan berkeliling Surabaya.

Pelaku memasukkan jasad korban ke koper dan membuangnya ke sebuah jurang di kawasan Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Jumat (5/5/2023).

Angelina yang tak pulang sejak saat itu membuat keluarga melapor ke Polrestabes Surabaya, Jumat (5/5/2023).

Jasad Angelina ditemukan sekitar sebulan kemudian atau pada Rabu (7/6/2023).

Sementara ayah korban, Bambang meyakini bahwa pelaku telah merencanakan membunuh putrinya demi menguasai harta Angelina.

Dugaan Bambang itu didasarkan pada hilangnya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil Mitsubishi Xpander miliknya.

Padahal biasanya, STNK tersebut disimpan di dalam kendaraan.

Baca juga: Motif Pembunuhan ASN Dinas PUPR Pemprov Sumut, Tersangkanya Teman Korban

"Saya ingat sebelum kejadian ini, dua minggu sebelumnya STNK di dalam mobil hilang. Jadi anak saya tanya: Pa, STNK di mana? Padahal saya enggak mengambil," kata Bambang saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Rochmad yang telah ditetapkan sebagai tersangka, menurut Bambang, sudah merencanakan aksi tersebut.

"Berarti yang menguasai STNK sebelum mobil hilang itu sudah direncanakan. Dari situ sudah kelihatan dia (pelaku ke arah rencana untuk menguasai kendaraan dengan cara seperti itu," tambahnya.

Polisi sempat menyebutkan bahwa putrinya dan pelaku memiliki hubungan asmara.

Namun Bambang membantahnya.

"Saya sekedar mengingatkan, kabar yang beredar selama ini, simpang siur mengenai hubungan mereka ini, dikira ke arah asmara," kata Bambang.

Baca juga: Pembunuhan di Natuna, AA Peragakan 14 Adegan saat Habisi Nyawa Rekan Sesama ABK

Dia meyakini pelaku sengaja mendekati anaknya demi menguasai harta.

"Menurut saya, pelaku ini menggaet beberapa wanita, seperti membodohi gitu, tidak benar-benar orang yang ingin menjalin asmara dengan benar, tapi ingin menguasai hartanya," jelasnya.

Pihak Universitas Surabaya (Ubaya) membenarkan bahwa Angelina adalah mahasiswi Fakultas Hukum angkatan 2020 di Ubaya.

Dekan Fakultas Hukum Ubaya Yoan Nursari Simanjuntak mengungkapkan Angelina cukup pintar dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,277.

Dia juga dikenal baik dengan sesama teman-temannya.

"Kami tentunya sangat berduka atas peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan," kata Yoan, Kamis (8/6/2023). (TribunBatam.id) (Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan)

Sumber: Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved