BATAM TERKINI

INGIN Batam Bebas Sampah, Waste to Gold Ministry Kumpulkan Sampah Warga dan Didaur Ulang

Waste to Gold Ministry yang berlokasi di Batuampar Batam berusaha mengumpulkan sampah-sampah dari warga untuk didaur ulang.

Penulis: ronnye lodo laleng |
TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng
Koordinator Waste to Gold Ministry dan sejumlah karyawan sedang memilah sampah untuk didaur ulang. Pusat pengelolaan sampah di Batuampar Batam ini berusaha mengumpulkan sampah-sampah dari warga untuk didaur ulang agar Batam bebas sampah 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sebuah Ruko enam pintu di Kompleks Kaveling, Sei Mas blok D no 7- 12 Batuampar Batam tampak penuh dengan aneka barang bekas yang siap didaur ulang.

Ruko itu sehari-hari digunakan untuk menampung sampah-sampah rumah tangga anorganik yang bisa didaur ulang dari wilayah Batam.

Setiap ruangan diisi sampah yang sudah di pilah-pilah sesuai jenis masing-masing.

Hari demi hari tumpukan sampah itu makin tinggi dan nyaris mendekati plafon ruko.

Sampah-sampah itu terdiri dari plastik, pakaian bekas, elektronik bekas, kaleng, kotak makan, botol air mineral hingga kardus dan lainnya.

Sampah itu dijemput oleh tiga pria dari rumah ke rumah di kawasan Nagoya dan Batam Center.

Mereka tergabung dalam pusat daur ulang sampah bernama Waste to Gold Ministry.

Ada tiga orang pekerja dan satu lagi adalah koordinator sampah dari rumah ke rumah.

Baca juga: POLISI Sudah Periksa Lima Saksi Kebakaran Plaza Botania 1 Batam

Rabu (21/6/2023) sore ke empat pria itu duduk melingkar di dalam Ruko.

Ada sejumlah keranjang berada di dalam lingkaran kecil itu.

Ember-ember itu tersusun rapih, berbentuk segi empat dan berisi sampah.

Mereka tampak sedang melakukan aktifitas. Para pekerja memilah barang bekas yang baru dibawa dari rumah warga.

Setiap hari mereka mengelilingi beberapa lokasi di Batam.

Wilayah Nagoya dan Batam Center yang paling sering mereka datangi, itu dilakukan setiap hari.

Lokasi lain Tiban misalnya, mereka hanya mendatangi satu Minggu sekali, sementara Batuaji sebulan hanya sekali saja.

Upaya mengumpulkan sampah itu datang dari inisiatif warga Batam yang peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar.

Apalagi sampah di Batam kontribusinya mencapai 60 persen, dan itu datang dari rumah tangga. Khususnya di wilayah hulu.

"Kami ingin mencegah agar masyarakat jangan buang ke sungai atau laut," sebut Koordinator daur ulang sampah bernama Waste To Gold Ministry, Amat Ang.

Ia ingin Batam bebas dari sampah, untuk itu jika berurusan dengan sampah ia selalu terdepan mengatasinya.

Menariknya lagi, warga yang memiliki sampah tidak perlu buang jauh-jauh tinggal telepon pasti dijemput.

Warga juga tidak diberi uang, namun murni datang dari mereka secara sukarela dan sadar diri dengan sampah di Batam.

"Kami sudah berdiri dua tahun, dan sudah memiliki 1000 orang peduli lingkungan di Batam," ungkapnya.

Dalam waktu satu Minggu, mereka mampu menjemput sampah ke 100 rumah yang dijemput menggunakan mobil pick up.

Di Batam memang belum ada pabrik sendiri dan sampah ini akan dikirim ke daerah Jawa.

Semuanya sampah akan didaur ulang sesuai dengan jenis sampah masing-masing.

"Misi kami ada dua, pertama lestarikan lingkungan yang dimulai dari rumah dan memberikan lapangan pekerjaan bagi orang yang mau bekerja tanpa memerlukan pendidikan, termasuk pemulung," tuturnya.

Dari sampah yang diterima 80 persen bisa didaur ulang.

Tidak semua sampah di daur ulang, misalnya botol bir dan sejumlah botol lainnya

"Semuanya hanya butuh kesadaran saja, kita hanya bersosialisasi lewat media sosial. Kami tidak pernah memaksa masyarakat untuk wajib ikut," ujarnya.

Ia terpanggil untuk menjauhkan kota Batam dari sampah sejak beberapa tahun lalu.

Soal penghasilan baginya nomor dua. Sejauh ini hanya pas -pasan saja belum ada keuntungan. Ini adalah bentuk kepedulian saja.

Sampah yang akan dikirim sudah dibungkus dan diikat rapih. Kirimnya tidak menentu tergantung banyaknya sampah.

Biaya pengiriman cukup mahal, jika dibandingkan dengan pemasukan tidak sepadan.

"Yang penting bisa gaji tiga karyawan itu sudah cukup," katanya.

Setiap karyawan jumlahnya juga bervariasi,  dirinya enggan menyebutkan nominalnya.

Sejauh ini dia dan rekan-rekan ingin fokus ke Batam jauh dari sampah.

Dampaknya sejumlah rumah mengucapkan terima kasih karena tidak perlu membuang sampah jauh-jauh lagi.

Hingga hari ini, sampah yang paling banyak dikumpulkan adalah kantong plastik berbagai jenis.

Bagi masyarakat yang ingin berbagi sampah bisa menghubungi nomor WhatsApp: 08127022970. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).


Caption : Pekerja saat memila sampah di pusat daur ulang Waste To Gold Ministry. (TRIBUN/ Ronnye Lodo Laleng).

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved