PPDB BATAM 2023

Anaknya Tak Diterima PPDB, Puluhan Orangtua Murid Datangi SMKN 1 Batam 

Sejumlah orangtua calon murid mendatangi SMKN 1 Batam untuk meminta agar anaknya bisa masuk ke sekolah tersebut karena menilai anaknya memenuhi syarat

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing
Para orangtua siswa mendatangi SMKN 1 Batam untuk mempertanyakan kejelasan status anak mereka pada seleksi PPDB 2023 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Puluhan warga Sagulung, Batu Aji dan sekitarnya mendatangi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Batam, Selasa (4/7/2023).

Kedatangan puluhan orangtua ini lantaran anaknya tidak diterima pada seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB). 

"Kami butuh penjelasan dari pihak sekolah, anak kami tidak diterima di sekolah. Padahal, nilai rapor maupun radius jarak kami masih terbilang dekat dengan sekolah," ujar Gugun, orangtua siswa di lapangan SMKN1 Batam

Tak hanya Gugun, warga lainnya tampak memadati gerbang sekolah. Hanya saja, pihak sekuriti melarang emak-emak masuk dalam gedung sekolah. 

"Nggak ada kasihan mereka melihat kami. Kami di sini mau memperjuangkan masa depan anak kami yang mau sekolah, kalau ke swasta kami nggak mampu," kata warga lainnya. 

Para warga itu rela menunggu di depan pintu sekolah, mereka bertahan dari pagi hingga sore hari, berharap ada kebijakan dari pihak sekolah. 

Warga yang datang itu, mereka yang anaknya tidak diterima seleksi PPDB lewat jalur zonasi, afirmasi dan prestasi.

"Saya nggak tahu seperti apa kebijakan mereka. Ikut jalur zonasi, nama anak saya sampai hari terakhir jelang pengumuman masih ada. Namun pas pengumuman, namanya hilang,” kata Dian.

Baca juga: Ombdusman Kepri Angkat Bicara Soal Dugaan Oknum Pejabat Intervensi PPDB di Batam

Jika dilihat dari jaraknya, lanjut dia jarak radius rumah dengan sekolah hanya 621 meter. 

“Saya ini tinggal di MKGR. Jaraknya sangat dekat dengan sekolah. Anak saya juga pengen masuk SMK ambil jurusan teknik. Makanya kami sangat berharap agar bisa sekolah di sini,” ungkap Dian. 

Tak banyak yang bisa diperbuat para orangtua siswa tersebut.

Mereka hanya bisa terduduk di lesehan pintu gerbang utama sekolah. 

Dengan wajah lesu, mereka hanya duduk termenung sambil sesekali mengobrol sesama mereka. 

“Minggu depan sudah masuk sekolah, gimana lah nasib anak-anak kami ini. Pak Gubernur tolonglah kami,” harap para warga di pintu gerbang sekolah.  (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved