MUNASLUB PKN
Anas Urbaningrum Ketua Umum PKN, Ungkap Alasannya Terjun Politik Lagi
Ketum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum juga merespons soal kemungkinan bertemu dengan SBY.
TRIBUNBATAM.id - Anas Urbaningrum mengungkap alasannya kembali terjun politik lagi.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini resmi menjadi Ketua umum Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) periode 2023-2028.
Diketahui, Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum pengganti Gede Pasek Suardika dalam Munaslub PKN di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (14/7/2023) malam.
Dunia politik sempat menyeret Anas Urbaningrum ke penjara karena kasus korupsi proyek hambalang.
Anas Urbaningrum mengatakan, panggilan menjadi petugas publik menjadi alasan dirinya kembali terjun ke dunia politik.
Oleh sebab itu, ia bersedia mengabdikan dirinya kembali menjadi petugas publik.
"Politik itu adalah tugas publik. Jadi terjun ke politik sesungguhnya adalah bersedia untuk menjadi petugas publik. Saya ulangi ya, terjun ke politik sesungguhnya adalah panggilan untuk bersedia untuk menjadi petugas publik," kata Anas di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (15/7/2023) pagi.
Baca juga: Respons AHY Bekas Ketum Demokrat Anas Urbaningrum Keluar dari Penjara
Dalam pidato politiknya, Anas berbicara tentang masalah hukum dan politik.
Pada kesempatan tersebut, Anas menegaskan hukum tidak boleh dijadikan alat untuk menyingkirkan orang lain.
"Hukum tidak boleh diperalat, hukum tidak boleh menjadi alat untuk menyingkirkan siapapun," ungkap Anas.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini menekankan, ketika berkompetisi politik harus seperti kesatria.
"Kalau berkompetisi, termasuk kompetisi politik, harus kesatria, bertanding secara kesatria, ayo maju satu lawan satu," ucapnya.
"Jangan pakai tangan pihak lain, itu pertandingan yang terbuka, kesatria, dan objektif. Karena dalam pertandingan kesatria, kalah menang itu soal lain," lanjut Anas.
Menurut Anas, menang dan kalah bukanlah masalah.
Anas menyampaikan, bahwa dalam dunia politik dibutuhkan keberanian dan bersikap kesatria.
Baca juga: Anas Urbaningrum Lempar Sindiran, Demokrasi Tidak Boleh Nabok Nyilih Tangan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.