BATAM TERKINI

Simpang Dam Sering Macet di Jam Sibuk, Warga Harus Bersabar Hingga 2024

Bahkan melihat kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang juga menjadi pendukung kemacetan, tak sedikit dari pengendara kadang terkejut dan melakuk

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Ucik Suaibah
Kemacetan yang terjadi dari Waduk Mukakuning hingga Simpang Dam, terpantau Kendaraan berjubel di Pagi Hari. Selasa (20/7/2023) 

TRIBUNBATAM.id, Batam - Kemacetan yang menjadi langganan warga Batam saat jam berangkat pulang kerja di Jalan Letjend Suprapto tepatnya Simpang Dam, Muka Kuning, Kota Batam sering dikeluhkan pengguna jalan.

Khususnya pengendara yang bertempat tinggal di Kecamatan Batu Aji dan Sagulung. 

Kendaraan yang bertumpuk membuat pengendara sepeda motor terpaksa menerobos jalur pejalan kaki yang ada di depan Kampung Aceh.

Berdasarkan keluhan dari pengendara, kemacetan ini terjadi karena lebar jalan yang ada dikawasan tersebut tidak sesuai dengan banyaknya kendaraan yang melintas.

Bahkan melihat kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang juga menjadi pendukung kemacetan, tak sedikit dari pengendara kadang terkejut dan melakukan rem mendadak agar tidak terjatuh.

"Harapannya ya segera jalan di Simpang Dam itu segera dilebarkan. Jalan itu kan padat lalulintas, harusnya segera diatasi kemacetannya. Misal ya pelebaran jalan gitu," ungkap Arifin pada Tribun Batam (20/7/2023).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DMB-SDA) Kota Batam, Suhar, menyampaikan belum ada rencana untuk pelebaran jalan dalam waktu dekat.

"Belum ada sampai kesana, rencana tahun 2024 baru pelebaran jalan Simpang Kepri Mall menuju Panbil sejauh 1 KM," ujar Suhar saat dihubungi TribunBatam.id (20/7/2023).

Menurutnya, pembangunan pelebaran jalan yang dilakukan di Kota Batam akan dilakukan secara bertahap.

Selain kemacetan, masalah lain kala hujan turun adalah sering terjadi banjir di Simpang Dam Mukakuning. 

Banjir tersebut membawa membawa lumpur ke jalanan yang menyebabkan licinnya jalan saat dilalui.

Saat ditanya mengenai banjir di kawasan tersebut, Suhar memberi tanggapan bahwa penyebabnya volume air yang tinggi tidak dapat ditampung lagi.

"Mungkin ada beberapa perlintasan air lewat bawah jalan arteri itu yang bottle neck," ujar Suhar

Bottle neck sendiri merupakan penyempitan saluran air. Suhar juga menyampaikan terkait masalah itu akan segera diatasi oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.

"Nanti penanganannya dari BP Batam. Untuk titik lokasi perlintasan depan industri Panbil. Info dari BP Batam sudah berkontrak dalam waktu dekat akan dimulai," pungkasnya. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved