BANK INDONESIA

BI Kepri Gelar Talkshow Bahas Optimalisasi Konsumsi Cabai Kering Untuk Kendalikan Inflasi

Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri) memberikan perhatian khusus soal stabilitas harga bahan pangan seperti cabai segar di Kepri.

TRIBUNBATAM.id/HENING SEKAR UTAMI
Talkshow Optimalisasi Konsumsi Cabai Kering untuk Pengendalian Inflasi di Grand Batam Mall, menghadirkan pakar kuliner Chef William Wongso, Minggu (23/7/2023). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Konsumsi cabai menjadi salah satu pendorong laju inflasi di suatu daerah, di samping beberapa bahan pangan lainnya.

Maka dari itu, stabilitas harga bahan pangan seperti cabai segar juga menjadi fokus perhatian Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri).

Asisten Direktur Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Bank Indonesia, Sudarta, menjelaskan, Bank Indonesia tidak hanya menaruh perhatian pada indikator makroekonomi saja, melainkan juga perkembangan harga pangan yang berkaitan dengan pengendalian inflasi.

"Cabai menjadi salah satu komoditas yang dihitung sebagai salah satu penyumbang terbesar inflasi. Kami harapkan inflasi cenderung rendah dan stabil," ujar Sudarta ketika menjadi narasumber dalam talkshow Optimalisasi Konsumsi Cabai Kering untuk Mendukung Pengendalian Inflasi Pangan, di Grand Batam Mall, Minggu (23/7/2023).

Ia mengungkapkan, harga cabai akan terus naik terutama di bulan Juni - Juni karena faktor-faktor tertentu seperti kegagalan panen, gangguan hama, dan sebaginya.

Selama produksi cabai menurun dan permintaan tetap besar, harganya akan tinggi.

Sementara itu, inflasi tetap diproyeksikan rendah dan stabil. Tahun ini, BI Kepri memantau laju inflasi agar tidak melebihi target yang ditetapkan, yaitu 3,0±1 persen.

Sebab, apabila inflasi terus naik signifikan, maka akan berdampak pada nilai uang yang semakin rendah.

Inflasi yang tidak terjaga juga berpengaruh pada iklim investasi.

Menurutnya, investor akan berpikir dua kali jika ingin menanamkan modalnya pada daerah dengan tingkat inflasi terlampau tinggi dan fluktuatif.

Pada akhirnya, keseluruhan perekonomian daerah tersebut akan menjadi buruk.

"Untungnya inflasi di Kepri ini tergolong sangat baik, secara tahunan menjadi salah satu yang terendah di Indonesia dan terendah se-Sumatera," ungkap Sudarta.

Selama ini, BI Kepri sudah melakukan berbagai langkah untuk menekan inflasi, salah satunya dengan menggerakkan kembali Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kepri.

Selain itu, BI Kepri juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah dalam hal distribusi pasokan pangan.

Meski bukan daerah penghasil, untuk menjaga stok pangan di wilayah Kepri, BI Kepri juga terus mendorong dan memfasilitasi lahan-lahan produksi komoditas pangan di beberapa daerah di Kepri, seperti Karimun, Anambas, dan Lingga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved