WAWANCARA EKSKLUSIF

HIPMI Kepri Bagikan Tips Jadi Pengusaha Sukses Sejak Usia Muda

HIPMI Provinsi Kepri membagikan tips dan trik agar bisa menjadi pengusaha sukses sejak usia muda. Apa saja tipsnya?

Penulis: Beres Lumbantobing |
ISTIMEWA
Ketua umum BPD HIPMI Kepri, Sari Dwi Mulyawati membeberkannya sejumlah informasi tentang HIPMI dalam siaran podcast Ekonomi Bisnis Tribun Batam yang dipandu host Nadya di studio Tribun Batam, Selasa (25/7/2023). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dulu, untuk jadi seorang pengusaha sukses biasanya baru terwujud saat usia sudah mencapai 40 tahun ke atas. 

Tapi, kini banyak anak muda berusia belasan hingga di awal 20 tahunan yang sudah meraih kesuksesan di bidang usaha.

Kesuksesan tentu saja tak begitu saja bisa diraih, butuh usaha dan kerja keras untuk mewujudkannya.

Menjadi pengusaha sukses, tentu banyak diinginkan orang.

Berkaca dari banyak pengusaha sukses, mereka punya wadah, relasi untuk saling membangun datu sama lain. 

Wadah itu ada di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau lebih dikenal dengan HIPMI.

Baca juga: BATAM Miliki Mobil Perpustakaan Keliling Berisi 1.000 Buku, Bakal Kunjungi Sekolah

Di HIPMI sendiri, semua anggotanya merupakan pengusaha, kumpulan pengusaha muda untuk membangun ekonomi bangsa dan mencari rezeki. 

Untuk mengupas lebih jauh tentang pengusaha muda alias HIPMI dan cara agar bisa menjadi pengusaha, Ketua umum BPD HIPMI Kepri, Sari Dwi Mulyawati membeberkannya sejumlah informasi tentang HIPMI dalam siaran podcast Ekonomi Bisnis Tribun Batam yang dipandu host Nadya di studio Tribun Batam, Selasa (25/7/2023).

Berikut wawancaranya : 

TB (Tribun Batam) : Sejak kapan anda jadi ketua umum HIPMI ? 

SDM (Sari Dwi Mulyawati) : Sudah dua tahun, sejak 2021 lewat musda di hotel Mariott.

TB : Apa sih HIPMI itu ? 

SDM : HIPMI, Himpunan pengusaha muda Indonesia. Ini wadah nasional, rumah seluruh para pengusaha. Jadi setiap orang yang punya usaha, usaha apa saja bisa bergabung di HIPMI. 

TB : Masuk HIPMI katanya sulit, isinya hanya anak pejabat. Untuk di Keri sendiri bagaimana ?

SDM : Pada umumnya, seperti di Jakarta, Jabar, Jatim. Tapi untuk Kepri itu tak berlaku. Orang yang punya usaha sendiri bisa bergabung. HIPMI ini elegan, elit. Yang punya usaha bisa bergabung. HIPMI Kepro, 65 persen anggota di Batam. Kita di Kepri kalangan pengusahanya itu tak hanya kalangan atas. 

TB : Apa saja kemudahan saat ini untuk bisa menjadi pengusaha ? 

SDM: Zaman sekarang ini, orang banyak yang ingin jadi pengusaha. Apalagi semenjak dipimpin pak Bahlil, diberikan kemudahan, dulu kalau buat perusahaan harus bayar mahal. Sementara sekarang, dengan daftar online UMKM sudah bisa.

TB : Untuk HIPMI Kepri, kalangan anggotanya punya usaha apa saja ? 

SDM : Sebanyak 50 persen anggota HIPMI di Kepri dominan pengusaha UMKM. Sedangkan perusahaan yang kalangan besar itu 30 persen. 

TB : Siapa saja yang ada ke HIPMI Kepri saat ini ?

SDM : Pastinya pengusaha. Orang yang punya usaha sendiri. Di HIPMI, Pengurus pun dibatasi hanya sampai usia 41 tahun. Lewat dari 41 tahun usianya biasanya mereka ke Kadin. Yang mengisi HIPMI itu steril, notabenenya isinya anak muda semua. 

TB : Apa keuntungan yang diperoleh dari HIPMI ? 

SDM : Di HIPMI itu asyik, sambil berorganisasi bisa membangun jaringan dan mencari rezeki.  Semua anggota HIPMI pasti pengusaha, ketika kita ingin mengembangkan usaha, di antara sesama anggota bisa saling men-support. Sebab, Persahabatan dan persaudaraannya di HIPMI itu kuat. Pergaulan di HIPMI sangat khas, kekeluargaan, persaudaraan walau jenis usaha sama namun tetap bersaudara. Tidak ada Superman yang ada super tim. 

TB : HIPMI di Batam lebih banyak pengusaha apa? 

SDM : Paling banyak pengusaha makanan, seperti ada pemilik dragon, Panbil group. Ada juga pengusaha pemilik SPBU di Batam. Rata rata di UMKM nya. Banyak juga pengusaha kafe-kafe. 

TB : Bagaimana HIPMI menjaring dan mendorong generasi muda untuk terjun dalam dunia usaha? 

SDM : Saat ini kita sudah menjaring sampai ke dunia perguruan tinggi (PT). Kita sudah bentuk pengurus di perguruan tinggi. Sampai ada dibentuk pengurus inti, tujuannya untuk menjaring dan mendorong anak muda untuk memiliki jiwa enterpreneur. Apalagi di zaman sekarang ini, zaman serba teknologi. 

TB : Dari HIPMI Perguruan Tinggi (PT) apa tantangannya untuk menjadikan pemuda jadi pengusaha?

SDM : Dalam dunia PT sebenarnya punya tantangan yang besar. Saya yakin dalam dunia perusahaan banyak mahasiswa yang hanya sekadar ikut organisasi, namun di samping itu ada juga mahasiswa yang benar-benar fokus melatih jiwa enterpreneurnya. Dalam HIPMI ini merupakan sala satu organisasi yang paling komplit. Karena semuanya bos bos perusahaan.

TB : Apa sebenarnya yang menjadi permasalahan generasi muda untuk jadi pengusaha ?

SDM : Menjadi pengusaha, sebenarnya tantangannya tidak hanya tentang uang. Tanpa uang pun bisa jadi pebisnis, sekarang itu yang perlu dibangun jiwa mental usaha. Apalagi dipengaruhi mindset orang tua yang hanya terpikir untuk mendorong anaknya jadi PNS. Makanya untuk para orang tua, jangan dicekokin anaknya untuk jadi pegawai, tapi dorong anaknya agar punya jiwa wirausaha. Di Batam, banyak orang tua mendorong anaknya jadi pengusaha ketimbang bekerja jadi karyawan dalam perusahaan. Hampir 80 persen anak muda PT jadi pengusaha di Batam

TB : HIPMI PT di Batam berkembang tidak?

SDM : Saya melihat progres pertumbuhan HIPMI di PT itu sangat besar, semangatnya juga luar biasa. Di HIPMI PT kita desain mereka ketika lulus harus jadi pengusaha untuk membuka lapangan pekerjaan. Biasanya di teman -teman PT itu terkendala di faktor dana. Pengusaha sukses itu jangan alasan karena faktor uang. Buat bisnis itu gampang, bisa kolaborasi buat usaha bareng dengan pemodal tiga orang. 

TB : Apa yang harus dimiliki seorang calon pengusaha ?

SDM : Dalam dunia bisnis itu, modal kepercayaan menjadi hal yang harus dimiliki seseorang. Selain itu juga, menjadi pengusaha itu harus fokus. Ketika kita sudah niat, akan banyak kemudahan yang diberikan. Misalnya saat ini perbankan berita kemudahan kepada pengusaha. Sering itu, perbankan datang ke HIPMI, nanya mana anggota yang mau di-support dana. Generasi pengusaha itu harus didorong. Bayangkan, politisi saja berganti, kepala daerah berganti, tentu pengusaha juga berganti. 

TB : Lalu Apa passion anda ?

SDM : Passion saya itu, intinya kerja suka di luar. Saya suka dilapangan, waktu saya diluar lebih banyak. Setinggi apapun posisi saya, saya akan tetap anak buah. Saya gak tau passion saya. Saya hanya berpikir posisi pada titik nyaman. 

TB : Ngomongin tentang HIPMI, bagaimana anda memulai jadi pengusaha sukses ? 

SDM : Menjadi pengusaha sebenarnya saya merasa telat, Kenapa gak dari dulu saya mulainya. Tapi saya paham, belasan tahun terakhir saya menjadi buruh itu menjadi pengalaman saya agar matang. Dulu, 10 tahun saya kerja di Indosat. Posisi saya sudah bagus, bahkan sampai saya tidak diijinkan untuk resign oleh atasan dan akhirnya resign dan saya tidak dapat pesangon.

Pada saat saya resign saya pun mulai berusaha. Gabung dengan usaha kakak saya. 

Makanya ngomongin jadi pengusaha. Sampai saat ini saya sangat menghargai Story saya. 

Jadi awalnya dari lulus kuliah saya langsung kerja di Indosat. Selama itu lah saya makan gaji. 

Setelah resign, saya kerja ikut usaha kakak saya Usaha bidang furniture. Jual furniture khusus jati. Hampir 10 tahun juga saya ikut kerja mendorong usaha kakak saya.

Setelah 10 tahun membantu usaha kakak saya. Akhirnya saya buka usaha secara mandiri, dunia furniture dan interior. 

Kemudian enam bulan mandiri menjalani usaha itu, saya ada peluang jadi supplier SKK Migas. Setelah punya peluang itu, saya pun saat itu bergabung masuk HIPMI. 

Saat bergabung di HIPMI usaha saya semakin melejit. Itulah yang saya rasakan manfaatnya masuk organisasi.

Ketika kita punya niat baik, Tuhan akan beri jalan. Yang penting kita punya perencanaan yang bagus. Pikiran saya dulu kerja, kerja, kerja. 

TB : Bagaimana cara muda jadi pengusaha?

SDM : Pengusaha itu harus pandai cari peluang. Kalau ada sesuatu hal, saya tipe orang ketika ada cuan saya kerjakan. Bisnis itu menduplikasi. Semua harus tertata dan teratur mulai dari manajemennya, perencanaannya konsep ke depannya. 

TB : Apa sarannya untuk kaum pemula yang baru merintis bisnis ?

SDM : Para pemula harus mikir cerdas, bukan mikir keras. Waktu bekerja 70 persen lalu keuntungan 30 persen tinggalkan. Kalau kerja 30 persen tapi untungnya 70 persen lanjutkan. 

Dalam dunia usaha, pertama saya mencari mentor. Ada dua sumbernya, pertama buku dan kedua si pelaku usaha (pengusaha). 

Kita terlalu banyak belajar ke coacing, guru yang hanya menyampaikan materi itu salah. Carilah mentor yang sudah berkecimpung dalam usaha. Belajar dulu, curi dulu ilmunya. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)

 


Wawancara Ketua HIPMI Kepri, Sari Dwi Mulyawati bersama host Tribun Batam, Nadia 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved