PENEMUAN MAYAT DI KARIMUN

Kata Polisi Soal Penemuan Mayat di Karimun, Tak Ditemukan Bekas Luka

Polisi mengungkap kronologis penemuan mayat di Karimun, Senin (31/7/2023). Seorang warga NTB ditemukan tewas dalam tempat tinggalnya.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yeni Hartati
PENEMUAN MAYAT DI KARIMUN - Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penemuan mayat warga NTB di Karimun, Senin (31/7/2023) malam. 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Kapolsek Tebing, AKP Muhammad Jaiz menjelaskan terkait penemuan mayat di Karimun, Senin (31/7/2023).

Seorang pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Arifin (49) ditemukan sudah tidak bernyawa dari dalam rumahnya dekat SMAN 5 Karimun.

AKP Muhammad Jaiz mengungkap penemuan mayat di Karimun itu berawal dari laporan masyarakat sekaligus rekan kerja Arifin bernama Agus kepada polisi.

Agus sekaligus keluarga angkat Arifin yang pertama kali menemukan kondisi pria itu dalam keadaan telungkup.

"Keluarga sempat menghubungi, namun tidak ada jawaban. Saat dicek, korban sudah dalam keadaan telungkup dan bagian telinga mengeluarkan cairan," ungkapnya, Senin (31/7/2023) malam.

Baca juga: Penemuan Mayat Warga NTB di Karimun, Arifin Hidup Sendiri di Bumi Berazam

Masih belum diketahui pasti kapan korban meninggal dunia.

Akan tetapi saat siang hari, rekan korban sempat mengunjungi untuk meminjam mata gerinda.

"Rekan kerjanya sempat datang sekira pukul 13.00 WIB, akan tetapi tidak ada respons," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Karimun, tidak menemukan adanya tanda- tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Dugaan masih dalam pemeriksaan, belum dapat kami ambil kesimpulan. Kondisi tubuh korban sudah kaku, tetapi belum ada pembusukan," ujarnya.

Namun dari keterangan keluarga ada penyakit asam lambung, dan ia juga menderita sakit dibagian kaki," ujarnya.

Saat ini, korban telah dibawa ke RSUD Muhammad Sani untuk dilakukan visum et revertum.

Baca juga: Identitas Mayat Pria di Karimun Terungkap, Ternyata Bukan Warga Tempatan

PENEMUAN Mayat di Karimun

Penemuan mayat di Karimun tepatnya dalam rumah di kawasan SMAN 5 Karimun, Senin (31/7/2023) membuat gempar.

Mayat laki-laki yang diketahui bernama Arifin (49) itu ditemukan dalam kondisi telungkup mengenakan celana jins cream dan kaus.

Pria berumur 49 tahun itu merupakan warga Sumbawa, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Identitas itu terungkap setelah seorang warga Karimun, Agus yang diminta keterangannya oleh polisi.

Agus menuturkan jika ia sempat mendatangi tempat Arifin tinggal sekira pukul 13.00 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS, Pria di Karimun Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Namun tidak ada jawaban dari dalam tempat tinggalnya.

"Tadi jam satu siang sempat kami cek dan panggil tapi tidak ada jawaban. Posisinya juga sama dalam kondisi telungkup," ujar seorang warga Karimun, Agus, Senin (31/7/2023) malam.

Ia terakhir bertemua dengan Arifin Jumat (28/7/2023).

Saat itu, kata Agus, Arifin mengeluhkan kondisi badannya.

Agus bahkan meminta Arifin untuk beristirahat.

"Hari Jumat itu dia bilang tidak enak badan. Sempat saya suruh istirahat," ujarnya.

Dari lokasi penemuan mayat di Karimun, tidak tercium bau yang menusuk hidung.

Baca juga: Kesbangpol Karimun Sebar Sepuluh Juta Bendera Merah Putih Jelang HUT RI

Dari keterangan rekannya pula, Arifin bekerja sebagai operator alat berat.

Rekan kerjanya mengaku jika Arifin tidak pernah mengeluh selama bekerja.

Namun Arifin pernah mengungkap jika ia memiliki riwayat sakit lambung.

"Dia jarang makan, sering minum kopi. Kalau buat kopi pakai gelas besar," ujar seorang rekan kerja Arifin, Manalu dengan meragakan gelas berukuran besar.

HIDUP Sendiri di Karimun

Arifin (49) hidup sebatang kara di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Keluarga angkat korban, Agus mengatakan korban baru saja enam bulan berada di Kabupaten Karimun.

"Sebelumnya beliau kerja di Malaysia sebagai operator alat berat juga," ujar Agus kepada TribunBatam.id Senin (31/7/2023).

Agus menambahkan, korban juga belum menikah. Kesehariannya di kenal dengan laki-laki pekerja keras.

"Kalau dilihat dari pendidikan dia (korban-red) SMA. Dia itu sangat berpengalaman dalam bekerja sebagai operator," ujarnya.

Tidak hanya itu, setiap harinya korban selalu menghabiskan waktu di tempat kerja dan akrab dengan rekan kerja lainnya.

"Cuma ini sudah lama pengerjaannya habis atau tidak beroperasi lagi," ujarnya.(TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved