Pernyataan Korlap Judi Togel Viral, Mengaku Setor ke Oknum Polisi Hingga TNI

Korlap judi togel yang ditangkap Deninteldam I/Bukit Barisan bikin geger setelah mengaku menyetor uang ke oknum polisi hingga oknum TNI.

TribunBatam.id via TribunMedan.com/Istimewa
Koordinator judi togel Supriatin (haju hitam) yang ditangkap petugas Intelijen Kodam I/Bukit Barisan di Lingkungan IX, Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langakat pada Sabtu (12/8/2023) sekira pukul 22.11 WIB. Supriatin mengaku rutin memberikan setoran ke sejumlah oknum polisi termasuk onum TNI. 

TRIBUNBATAM.id - Pernyataan Supriatin (38), koordinator lapangan judi toto gelap (togel) yang ditangkap Detasemen Intelijen Kodam (Deninteldam) I/Bukit Barisan Sabtu (12/8/2023) malam membuat geger.

Sebab ia mengaku menyetorkan sejumlah uang ke oknum TNI dan polisi.

Anggota TNI Kodam I/Bukit Barisan sebelumnya menangkap Supriatin di Lingkungan IX, Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat sekira pukul 22.11 WIB.

Petugas Deninteldam I/Bukit Barisan turut menangkap dua juru tulis anak buah Supriatin.

Mereka adalah Abdul Ari (67) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat dan Agus Sari (47) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat.

Dalam rilis resmi yang dikirimkan anggota Intelijen Kodam I/Bukit Barisan ke WhatsApp TribunMedan.com (Tribun Network), petugas menyita satu unit kalkulator, dua unit HP merk Redmi, dua unit HP merk Nokia dan dua unit HP merk Samsung note 9.

Baca juga: Bidpropam Polda KepriĀ Priksa Oknum Polisi Polres Tanjungpinang Terkait Kasus Penipuan

Selain itu, turut disita satu unit HP merk Samsung Z Fold 4, dua buah pena dan satu buah hekter, serta uang tunai Rp 57 ribu.

Dalam video hingga viral itu, Supriatin mengaku rutin memberikan setoran kepada Kanit Pidum Polres Langkat berinisial Iptu Hs.

Setoran yang mengalir ke oknum polisi senilai Rp 25 juta itu dilakukan tiap dua minggu sekali.

Proses setoran dilakukan dengan cara transfer.

Dari pengakuan Supriatin, yang mengatur setoran ke oknum polisi di jajaran Polres Langkat adalah Bripka Hg.

Menurutnya, ia juga rutin memberikan setoran ke Polsek Stabat dan Polsek Secanggang.

Untuk Kapolsek Stabat, disebut menerima setoran Rp 5 juta tiap bulan.

Sementara untuk Kapolsek Secanggang, disebut menerima setoran Rp 3 juta per bulan.

Uang setoran itu menurut Supriatin dikirim oleh Jiki, rekannya dalam bisnis judi togel ini.

Baca juga: Fakta Baru OTT KPK Seret Dua Oknum TNI Pejabat Basarnas

Kemudian dikirim lagi ke rekening atas nama Lukman.

Setelah uang diterima Lukman, lalu setoran itu diserahkan kepada Iptu Hs, Kanit Pidum Polres Langkat.

Tidak hanya ke polisi, Supriatin juga memberikan setoran ke oknum TNI.

Oknum TNI yang menerima setoran dari Supriatin bertugas di Koramil.

Uang setoran untuk oknum TNI yang bertugas di Koramil nilainya lebih kecil dibanding yang diterima para pejabat kepolisian.

Untuk petugas Koramil, setorannya cuma Rp 1,5 juta.

Oknum polisi anggota Polsek Stabat lainnya berinisial Aipda Jph kabarnya ikut serta dalam kasus judi togel ini.

Baca juga: Oknum TNI Dilaporkan Terlibat Judi Togel, Pangdam Bereaksi Keras

Adapun peran oknum polisi itu sebagai koordinator lapangan.

Ia bekerja sebagai orang yang mencari omzet, membantu tugas Supriatin.

Kodam I Bukit Barisan memastikan tidak ada mengintimidasi Supriatin, korlap judi Toto Gelap (Togel) saat dia mengaku ada setor hasil judi ke Kanit Pidum Polres Langkat, Polsek Stabat dan Polsek Secanggang lainnya.

Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Rico J Siagian mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi di lokasi.

Menurutnya, pernyataan yang diucapkan Supriatin benar, tanpa dipaksa, apalagi diancam senjata api.

"Dari kami, Deninteldam tidak ada melakukan intimidasi, pengancaman, ataupun intervensi. Dan pada saat pemeriksaan biasa-biasa saja. Dan itu sudah saya cek, kebenarannya," kata Kolonel Rico, Jumat (18/8/2023).

Diketahui, usai viral kordinator judi togel ngaku menyetor ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu Herman Sinaga Rp 25 juta, Kapolsek Stabat dan Kapolsek Secanggang, Supriatin (38), membuat pernyataan berbeda.

Baca juga: Sembilan Oknum Polisi Aniaya Terduga Pelaku Narkoba Hingga Tewas

Pria bertubuh gempal ini mengatakan apa yang diucapkannya tidak benar karena dalam keadaan diintimidasi.

Supriatin mengaku saat itu dia ketakutan dikelilingi personel TNI bersenjata.

Makanya menyatakan uang bisnis perjudian itu mengalir ke sejumlah oknum polisi.

"Dengan rasa takut, saya cemas. Mereka bersenjata semua mau tak mau lah saya bilang. Dengan rasa terpaksa saya takut jadi gimana lagi nggak tahu lagi gimana,"ucapnya dalam video singkat yang diterima Tribun Medan, Selasa (15/8/2023).

Dalam video terbarunya kali ini Supriatin yang ditangkap TNI itu meralat seluruh pernyataannya mengenai setoran judi.

Dia menyebut, semua setoran itu tidak ada dan hanya karangan belaka karena dikelilingi tentara, meski dia sempat menunjukkan bukti transfer.

Baca juga: Oknum TNI Jalani Pemeriksaan Diduga Terlibat Pembunuhan Pengamen Keliling

"Nah, masalah uang yang saya transfer 25 juta ke Kanit Pidum Herman itu tidak ada. Yang dibilang ke Polres itu juga tidak ada. Ke Polsek itu juga tidak ada semua," ucapnya.

Rico menjelaskan, pascamunculnya video pernyataan tandingan dari Supriatin diduga di Polres Langkat, pihaknya telah bertemu dengan Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang dan Kasat Reskrim.

AKBP Faisal pun disebut telah memohon maaf kepada Deninteldam atas beredarnya video pernyataan tandingan Supriatin.

Kepada Kodam I Bukit Barisan, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang berjanji akan mengusut siapa yang merekam dan menyebarkan video pengakuan tersangka diancam senjata.

Menurut Kodam I Bukit Barisan, pernyataan Supriatin kedua itu direkam di Polres Langkat, lalu disebarkan.

"Dan mereka juga berjanji akan mengusut terkait dengan video kedua itu. Kita tunggu saja." ucapnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan Kodam I Bukit Barisan.

Tetapi ia tidak menjelaskan secara gamblang apakah yang dimaksud termasuk Aipda JPH yang diduga sebagai kordinator judi.

Saat ini, kata Hadi mereka masih diperiksa oleh Sat Reskrim Polres Langkat.

"Betul, Bahwa Hari Sabtu malam Denintel Kodam I Bukit Barisan Menangkap beberapa Orang terduga Pelaku Perjudian di Langkat. Saat ini, penyidik reserse Polres Langkat sedang melakukan pemeriksaan untuk Proses Pembuktiannya," singkat Hadi.

RESPONS Kapolsek Stabat

Sementara Kapolsek Stabat, AKP Ferry Ariandy tak banyak memberikan keterangan.

Dia cuma mengucap terima kasih atas informasi yang disampaikan itu.

"Terima kasih infonya. Untuk pelaku masih ditangani Sat Reskrim Polres Langkat utuk didalami kebenarannya," kata Ferry, Senin (14/8/2023).

Ditanya mengenai peran oknum polisi berinisial Aipda Jph seperti yang disebut Supriatin, Ferry enggan berkomentar.

"Untuk internal personel Polri, kalau ada yang melakukan pelanggaran, Propam Polres Langkat yang tangani," ujar Ferry.(TribunBatam.id) (TribunMedan.com/Fredy Santoso)

Sumber: TribunMedan.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved