PILPRES 2024

Pesan Presiden Jokowi Soal Pilpres 2024, Singgung Circle Pertemanan

Presiden Jokowi meminta warga Indonesia tetap bersatu meski berbeda pandangan soal Pilpres 2024.

TribunBatam.id via BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo mengingatkan warga Indonesia terkait situasi Pilpres 2024. Foto saat Jokowi memberikan kuis matematika berhadiah sepeda kepada anak-anak pelajar Papua di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jumat, (7/7/2023). 

TRIBUNBATAM.id - Presiden Jokowi mengingatkan bangsa Indonesia terkait Pilpres 2024.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyebut jika kondisi Pilpres 2024 sudah mulai 'hangat-hangat kuku'.

Ia meminta agar tidak ada luka kompetisi yang terlalu dalam di Pilpres 2024.

Dia meminta agar yang memenangkan Pilpres 2024 nanti supaya merangkul dan mengajak yang kalah.

Presiden Jokowi awalnya bicara soal Pemilu 2024 yang diibaratkan seperti kompetisi balapan.

"Kalau racing, kalau balapan, boleh-boleh saja tapi jangan saikut-sikutan, apalagi tendang-tendangan. Kita ini saudara sebangsa se-Tanah Air, jangan dilupakan itu," ujar Jokowi saat pidato di Rakernas GAMKI Sumatera Utara (Sumut), seperti ditayangkan Kanal Youtube Sekretariat Presiden (19/8/2023).

Presiden Jokowi mengibaratkan pilpres seperti balapan, saat pertandingan terjadi kompetisi.

"Setelah balapan, setelah racing, kita bisa berkawan kembali, bersatu kembali. Jangan antartetangga enggak saling menyapa setelah pemilu, jangan antarkawan enggak saling menyapa setelah pilpres. Perlu saya ingatkan kita ini saudara sebangsa se-Tanah Air," ujar Jokowi.

Jokowi menukai bahwa budaya politik Indonesia itulah, yang sarat dengan kekeluargaan, gotong royong dan budaya persatuan, harus terus digaungkan

"Oleh karena itu, jangan membuat luka dalam, luka terlalu dalam. Ibarat pertandingan, ini pertandingan persaudaraan, pertandingan kekeluargaan. Kadang-kadang saya mikir, kita yang di atas sudah ngopi-ngopi bareng, sudah makan bersama, yang di akar rumput masih rame belum rampung-rampung," ucap Jokowi.

Siapa pun yang menang, dikatakan Jokowi, harus mengajak yang kalah untuk bekerja sama.

"Inilah yang sering kita lupa. Karena pasti ada yang menang, pasti ada yang kalah. Dan sebaiknya yang menang, ngajak yang kalah. Untuk membantu kalau pun tidak membantu sebisa mungkin jangan mengganggu," imbuhnya.

PAK Lurah Hingga Paten Patenan

Momentum Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 2023 sebelumnya menjadi momentum oleh Presiden Joko Widodo untuk menyinggung dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Dalam pidato kenegaraannya, Jokowi menyinggung sejumlah hal mengenai dinamika pencalonan, dari sebutan "Pak Lurah" bagi dirinya hingga harapannya akan presiden masa depan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved