LINGGA TERKINI
PULUHAN Layang-layang Berlaga di Lingga, Jadi Tontonan Warga di Lapangan Merdeka
Puluhan layang-layang beradu kebolehan dalam lomba layang-layang menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI ke tahun ini.
Penulis: Febriyuanda |
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Langit kota Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diwarnai puluhan layang-layang, Minggu (20/8/2023).
Puluhan peserta mengikuti perlombaan layang-layang menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI ke tahun ini.
Perlombaan layang-layang itu pun mencuri perhatian warga setempat, karena banyaknya kreasi layang-layang yang dibuat oleh para peserta.
Berbagai macam corak layang-layang yang dibuat oleh para peserta, untuk menunjukkan keunikannya masing-masing.
Seperti berbentuk perahu layar, burung Garuda, capung, lebah, pesawat, kupu-kupu, ular, sribulan, hingga jenis corak lainnya.
Masing-masing dari mereka pun banyak berasal dari Kecamatan Singkep, yang pernah beberapa kali mengikuti hingga menjuarai perlombaan layang-layang ini.
Sementara, sebagian peserta lain berasal dari Kecamatan Singkep Barat, Singkep Pesisir, dan juga wilayah sekitar.
Mereka saling bersaing memperebutkan juara, untuk menunjukkan kebolehan saat menaikan, memainkan seni di atas, menyeimbangkan, hingga menurunkan layang-layang.
Baca juga: UNIK, Seorang Warga Lingga Dicat Mirip Patung Jadi Hiasan Gapura Desa Tanjung Harapan
Semua itu menjadi penilaian juri, termasuk tingkat kreativitas peserta dalam membuat layang-layang.
Angin pun berhembus saat pertandingan berlangsung.
Puluhan hingga ratusan masyarakat tak melewatkan kesempatan ini, untuk duduk menonton di area lapangan.
Tepukan penonton bergemuruh, saat melihat aksi layang-layang yang berhasil terbang.
Seperti layang-layang Garuda, yang mendapatkan antusias masyarakat untuk melihatnya.
Dengan layang-layang yang besar, membuat Garuda ini kesulitan terbang tinggi, karena angin tidak mendukung dengan kencang.
Sehingga, beberapa kali percobaan diterbangkan.
Namun saat berhasil terbang, tepukan penonton pun semakin riuh dari segala arah.
Awan gelap tampak tak membuat para peserta layang-layang untuk unjuk kebolehan.
Melilit dan menggulung tali, beberapa kali gagal, namun akhirnya peserta tampak berjaya menaikan layangan setelah berjam-jam waktu berjalan.
Salah satu peserta, Khairul yang berasal dari Kelurahan Sungai Lumpur, Kecamatan Singkep.
Dia menjelaskan, layangan yang dia buat merupakan jenis layangan berbentuk perahu lancang kuning khas Melayu, disandingkan corak bendera merah putih.
"Untuk lomba layang-layang di Singkep barat baru sekali, tapi di Dabo Singkep udah banyak ikut," kata dia kepada tribunbatam.id.
Peserta lain, Geri Oktora juga berasal dari Sungai Lumpur.
Saat festival di Embung Bukit Tumang, dia memenangkan kejuaraan yang diikuti 19 peserta.
Namun berbeda dengan kali ini, ia harus bersaing dengan puluhan peserta.
Dia membawa layangan yang berbentuk seperti tawon, dengan ukuran lebih dari 2 meter.
Sementara, ada layang-layang dengan kategori sribulan.
"Kerangka sudah lama dibuat, sekitar 20 tahunan lah," ungkapnya.
Selain itu, tampak seorang peserta lain, Den yang membawa layang-layang berbentuk kelelawar, dengan warna hitam.
Layang-layang ini dia siapkan selama dua hari ini, dengan dibantu rekannya.
Lainnya dengan Irfan yang tampak masih muda berusia 18 tahun.
Dia membawa layang-layang kategori sribulan, dengan kreasi bercat bertuliskan hari kemerdekaan.
Semua layang-layang memiliki khasnya.
Beberapa peserta menyebutkan, keikutsertaannya ikut lomba layang-layang hanya iseng, sekedar bermain karena hobi.
Camat Singkep, Agustiar mengatakan, perlombaan layang-layang menjadi salah satu event yang mereka adakan, untuk memperingati hari kemerdekaan RI ke 78.
Bersamaan dengan itu, pihaknya juga membuat lomba gerak jalan santai.
"Jadi kita sudah mulai lomba pawai obor, kemudian gerak jalan santai, layang, kemudian ada karnaval nantinya," kata Agustiar saat diwawancarai.
Dia menjelaskan, lomba layang-layang ini diadakan pihaknya, karena merupakan bentuk permainan rakyat atau tradisional yang sudah lama ada.
"Walaupun dunia digital semakin meluas, namun permainan tradisional akan kita lestarikan kemhali. Lebih kurang ada 50 peserta layang-layang, ada 4 kategori yang dilombakan," tuturnya. (TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda)
Penguatan Kelembagaan, Bawaslu Lingga Siap Kawal Demokrasi di Pemilu Mendatang |
![]() |
---|
Kemenag Lingga Persiapkan Keberangkatan Calon Jemaah Haji 2026 |
![]() |
---|
Bupati Lingga Buka Dialog Terbuka, Forum Singgung Lapangan Kerja, Nizar Bicara Investasi |
![]() |
---|
Kejari Lingga Tetapkan 2 Tersangka Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Marok Kecil |
![]() |
---|
Ormas Gagak Hitam di Lingga Turun ke Jalan untuk Narles, Kumpulkan Jutaan Rupiah: Donatur Antusias |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.