DISKOMINFOTIK ANAMBAS

Wan Zuhendra Bahas Penurunan Stunting di Anambas

Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Kepulauan Anambas menggelar rapat evaluasi program dan reformasi birokrasi percepatan penurunan stunting

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Agus Tri Harsanto
Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
Potret Wakil Bupati Anambas, Wan Zuhendra bersama sejumlah OPD membahas evaluasi program dan reformasi birokrasi percepatan penurunan stunting dan launching aplikasi e-Gasing, di Kantor Bupati Anambas, Jumat (1/9/2023). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Kepulauan Anambas menggelar rapat evaluasi program dan reformasi birokrasi percepatan penurunan stunting, Jumat (1/9/2023).

Dipimpin Wakil Bupati Anambas, Wan Zuhendra rapat evaluasi tersebut turut disejalankan dengan launching aplikasi e-Gasing atau Gerakan Anambas Sehat Bebas Stunting.

Berlansung di ruang rapat lantai II, Kantor Bupati Anambas, rapat itu dihadiri oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Wan Zuhendra mengatakan, rapat evaluasi tersebut membahas capaian program yang mendukung penurunan kasus stunting di Kabupaten Anambas.

Hasil evaluasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan analisis pemetaan program serta perencanaan percepatan penurunan stunting.

"Nah seperti halnya aplikasi e-Gasing ini yang merupakan program daerah untuk memonitoring laporan kinerja OPD terkait dalam mengurangi percepatan penurunan stunting di Anambas," ucapnya.

Wan menyebut, masing-masing OPD yang bersinggungan dengan persoalan stunting nantinya wajib melaporkan kinerjanya ke dalam aplikasi e-Gasing.

Masing-masing OPD itu akan menginput seluruh kegiataannya ke dalam aplikasi e-Gasing.

"Jadi dari sistem aplikasi e-Gasing ini, kita bisa memonitoring OPD itu melakukan kegiatan atau tidak. Misalnya kegiatan pemberian tablet penambah darah, kalau tidak bergerak-gerak sudah disimpulkan mereka tidak bekerja," terangnya.

Menurut dia, inovasi aplikasi e-Gasing yang dicetuskan sangat penting. Selain mempercepat proses monitoring, juga mendorong setiap program dapat mudah dilakukan oleh masing-masing OPD.

"Nantinya secara detail kami akan sosialisasikan aplikasi e-gasing ini agar mudah dipahami dan dijalankan setiap OPD," tuturnya.

Disinggung mengenai angka kasus stunting di Anambas, Wan mengklaim angka stunting mengalami penurunan pada tahun 2022.

Penilaian itu berdasarkan dua metode yakni, Standar Satuan Gizi Indonesia (SSGI) dan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM)

Berdasarkan metode SSGI, angka kasus stunting di Anambas turun menjadi 14 persen pada tahun 2022.

Angka tersebut turun drastis dari periode sebelumnya tahun 2021 yang bertengger di angka 21 persen.

Sementara menurut metode EPPGBM, pada tahun 2022 angka stunting di Anambas turun menjadi 6,46 persen dari periode sebelumnya 9,67 persen.

"Alhamdulillah, berkat sinergitas stakeholder dan masyarakat angka stunting di Anambas bisa menurun dengan baik," terangnya.

Ia mengungkapkan, perolehan angka stunting Anambas sebesar 14 persen merupakan angka target nasional pada tahun 2024.

Artinya dengan perolehan ini, Kabupaten Anambas berhasil mewujudkan angka stunting target nasional sebelum tahun yang ditetapkan.

"Hasilnya dihari keluarga nasional Kabupaten Kepulauan Anambas melalui Bupati berhasil menerima penghargaan Manggala Karya Kencana," kata Wan. (nvn)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved