BATAM TERKINI

Kemhan Buat Kapal Canggih di Batam, Mampu Petakan Dasar Laut, Ini Spesifikasinya

Kapal produksi Batam yang dipesan Kemhan ini diklaim mampu petakan dasar laut. Mampu berlayar dengan kecepatan 16 knot, 2 propeller

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Istimewa
Pelaksanaan pemotongan plat baja tanda dimulainya pembangunan Kapal HBO 105 meter milik TNI AL di Batam, Jumat (15/9/2023). Kapal yang dipesan Kemhan ini direncanakan dapat berlayar dengan kecepatan 16 knot dengan 2 propeller. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Baranahan Kemhan) Republik Indonesia gelar Steel Cutting Ceremony atau pemotongan plat baja pertama di Batam, pada Jumat (15/9/2023).

Kegiatan ini sebagai tanda dimulainya pembangunan Kapal Bantu Hydro Oceanography (BHO) 105 M di PT Palindo Marine Sei Lekop, Sagulung.

Dimulainya pembangunan kapal riset yang dilengkapi peralatan berteknologi tinggi ini untuk mendukung TNI AL dalam melaksanakan survei dan pemetaan bawah air.

Kegiatan ditandai dengan pemencetan tombol oleh Sekretaris Baranahan Kemhan BrigjenTNI Heru Sudarminto, didampingi Wakil Asisten Logistik (Waasslog) Kasal, Perwakilan Abeking & Rasmussen, galangan kapal Jerman serta Owner PT Palindo Marine.

Kapal riset TNI AL tersebut dibangun dengan panjang 105 meter, lebar 17,4 meter dan draft kapal 4,5 meter.

Dengan kapasitas 90 kru, kapal ini direncanakan dapat berlayar dengan kecepatan 16 knot dengan 2 propeller.

Baca juga: Pengusaha Galangan Kapal di Batam Curhat ke DPRD, Ngaku Terhambat Perizinan

Sekretaris Baranahan Kemhan, Brigjen TNI Heru Sudarminto, menyebutkan dalam proses pembuatan kapal tersebut Kementerian Pertahanan juga melakukan kontrak dengan Abeking & Rasmussen, galangan kapal Jerman.

“Setelah kapal siap dibangun di Indonesia, tepatnya di Pt. Falindo Marine, selanjutnya kapal akan dibawa ke Abeking & Rasmussen, galangan kapal Jerman dalam hal perlengkapan peralatan canggihnya,” kata Brigjen TNI Heru Sudarminto.

Kapal Bantu Hydro Oceanography (BHO) 105 M ini diklaim sebagai kapal yang sangat canggih, sehingga bisa mendeteksi dan melaksanakan pemetaan dasar laut.

"Kapal ini dikerjakan selama 3 tahun dengan nilai proyek sebesar 150 juta US Dolar. Pengerjaan dimulai pada Desember 2022 dan akan proses delivery pada Desember 2025 mendatang," katanya. (Tribunbatam.id/ Pertanian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved