KISRUH REMPANG

Menko Luhut Berharap Xinyi Tak Cabut Investasinya di Rempang Eco City

Menko Luhut Binsar Pandjaitan berharap Xinyi Group tak mencabut investasinya di proyek Rempang Eco City pasca terjadi bentrokan dengan warga

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Hening Sekar Utami
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Panjaitan, saat diwawancarai di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (9/3/2023). Luhut berharap Xinyi tak cabut investasinya di Rempang Eco City 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap Xinyi Group tak mencabut investasinya di proyek Rempang Eco City.

Itu menyusul banyaknya penolakan dari warga Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam terkait relokasi dan berujung bentrok dengan aparat keamanan, Kamis (7/9/2023) lalu.

Persoalan ini pun menjadi sorotan publik hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia diperintahkan Presiden Jokowi datang menemui warga di Rempang, menjelaskan soal investasi yang akan dikembangkan di Pulau Rempang.

Diketahui, Rempang Eco City merupakan proyek strategis nasional (PSN).

Di proyek ini, Xinyi Group perusahaan asal China itu akan berinvestasi dengan nilai mencapai 11,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 172 triliun.

Xinyi berencana membangun pabrik kaca dan panel surya di Pulau Rempang.

Baca juga: Hari Ini Batas Akhir Pendaftaran Relokasi di Rempang, Warga Pilih Tetap Bertahan

Luhut tak ingin bentrok di Rempang membuat Xinyi mencabut investasinya dan pindah ke Malaysia.

"Ya kita harapkan janganlah. Dulu kan kekonyolan kita (membuat investor, red) lari ke tempat lain," katanya ketika ditemui di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Selasa (19/9/2023) dilansir dari Tribunnews.

Luhut mengatakan, jika sekiranya ada kesalahan yang mengakibatkan bentrok di Pulau Rempang, seharusnya dijadikan bahan introspeksi diri.

"Jadi kita sendiri juga harus introspeksi apa yang salah. Kita tidak boleh malu-malu. Kalau kita salah ya kita perbaiki," ujarnya.

Adapun menurut Luhut, kondisi di Rempang usai bentrok sudah mulai mereda.

Ia mengatakan, bentrok yang kemarin terjadi karena pendekatan yang dilakukan pemerintah kurang pas.

"Selama saya yang menangani, banyak pembebasan tanah, tidak ada masalah," kata Luhut.

Ia menyebut sejatinya warga Rempang setuju untuk direlokasi.

Namun, harus diindentifikasi dulu bentuk kompensasi apa yang diinginkan warga.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved