ANAMBAS TERKINI
Banyak Caleg Hubungan Keluarga di Anambas, Begini Penjelasan Para Bacaleg
Dimana pencalegan ini seperti orang tua dan anak, kakak dan adik bahkan kerabat ipar yang memilih maju berkompetisi bersama.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Eko Setiawan
Laporan Tribun Batam, Noven Simanjuntak
Tribunbatam.id, Anambas - Perhelatan kontestasi politik tentu tak terlepas dari adanya keinginan untuk meraih kekuasaan baik di eksekutif maupun legislatif.
Namun pada pemilihan legislatif menuju 2024 di masing-masing daerah, khususnya Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) muncul fenomena baru pencalonan hubungan keluarga.
Dimana pencalegan ini seperti orang tua dan anak, kakak dan adik bahkan kerabat ipar yang memilih maju berkompetisi bersama.
Seperti di Kabupaten Kepulauan Anambas misalnya, fenomena pencalegan hubungan keluarga ini turut terjadi pada sejumlah partai peserta pemilu.
Salah satunya pencalegan hubungan keluarga itu terjadi di Partai Demokrat Anambas.
Perihal itu dibenarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Anambas Muhammad Delta saat diwawancara TRIBUNBATAM.id, Senin (9/10/2023).
"Iya untuk pileg 2024 ini kebetulan kita ada kandidat caleg yang memiliki hubungan keluarga maju pemilihan DPRD Anambas," ucapnya saat ditemui di salah satu kedai kopi di Tarempa.
Ia menyebut, kandidat caleg yang memiliki hubungan keluarga itu berjumlah tiga orang.
Dua di antaranya merupakan kakak-adik sementara satunya merupakan hubungan ipar.
Ketiga kandidat caleg Demokrat itu pun bersaing di daerah pemilihan (dapil) yang sama yakni Dapil 2, mencakup Siantan Tengah, Palmatak, Siantan Utara dan Kute Siantan.
"Kalau yang kakak-adik itu bukan pertama kali ini maju, sebelumnya di pileg 2019 sudah. Nah yang iparnya ini kandidat baru," terang Delta.
Delta mengungkapkan, majunya tiga caleg yang memiliki hubungan keluarga ini bukan tanpa alasan.
Pasalnya sebagai pengurus partai di daerah, pihaknya mengaku cukup sulit untuk mencari calon legislatif yang siap berkontestasi di pemilu 2024.
Menurutnya animo masyarakat Anambas terbilang rendah untuk bergabung sebagai kader ataupun caleg partai.
Padahal bergabung di partai politik menjadi pintu masuk bagi anak-anak bangsa yang cerdas dan kreatif untuk dapat menuangkan ide dan gagasan membangun daerah.
Malahan kata Delta juga, kebanyakan masyarakat dengan karakteristik budaya orang tua lebih mengharapkan keluarga untuk bergabung di pemerintah sebagai honorer atau PTT.
"Kebetulan bagi kami di Partai Demokrat tidak mempersoalkan adanya hubungan keluarga baik sesama kader maupun sebagai calon legislatif," sebutnya.
Sebagai ketua partai, Delta mengaku kurang sepakat dengan istilah pencalegan hubungan keluarga dikaitkan dengan paradigma dinasti politik atau ambisi kekuasaan.
Sebagai contoh, ungkapnya, majunya tiga caleg yang memiliki hubungan keluarga dari partai demokrat di dapil 2 belum memberi jaminan untuk duduk di kursi dewan.
"Kalau dibilang ambisi ingin berkuasa atau membangun dinasti politik, saya rasa tidak juga, karena itu tadi terus terang kadang-kadang dalam satu keluarga pun belum tentu bisa satu suara," terangnya.
Ia semakin menegaskan, bahwa membangun dinasti politik dan ambisi berkuasa bukanlah tujuan dari partai yang digelutinya.
Namun dengan pencalegan hubungan keluarga, baginya hanya bagian dari strategi untuk mendulang dan menambah suara caleg ataupun partai.
"Tujuan kita yang jelas tidak ada untuk membangun dinasti politik, itu jauh lah dari kami. Hanya kebetulan saja ada calon di kami yang memiliki hubungan keluarga yang harapannya sudah ada kolega-koleganya dan kita mendapat informasi juga bahwa ada yang mensuport," tuturnya.
Di sisi lain, Delta mengaku ingin merubah pandangan negatif masyarakat terhadap partai politik dan pengaruhnya bagi kader partai di pemerintahan maupun legislatif.
Dengan kedudukannya sebagai ketua DPC Demokrat Anambas, ia menekankan pentingnya bagi anggota partai untuk menjalankan intruksi partai, menyerap aspirasi dan menjalankan program untuk masyarakat.
Pun untuk dinasti politik maupun ambisi kekuasaan bukan menjadi tujuan akhir dari keberadaan partai politik dan kader di partainya.
"Intinya kami akan buktikan bahwa keberadaan partai politik tidak seburuk yang disangkakan. Jika diberi kesempatan perlahan akan kita perbaiki secara perlahan. Khususnya di Anambas ini, kesehatan, pendidikan dan transportasi masih menjadi poin penting yang harus dibenahi dan kami sudah mulai menyuarakan itu dari dulu," pungkasnya. (nvn)
Penemuan Kerangka Manusia di Anambas, Akhirnya Dimakamkan ke TPU Desa Batu Ampar |
![]() |
---|
Program Perlengkapan Sekolah Gratis Anambas Masuk Tahap Pengadaan, Target Rampung Dua Bulan |
![]() |
---|
24 Pelamar PPPK Tahap 2 Anambas Terkendala NIP, Data KTP dan Ijazah Bermasalah |
![]() |
---|
Korban Laka Tunggal Tabrak Pagar Jembatan SP 2 di Anambas Diduga di Bawah Pengaruh Alkohol |
![]() |
---|
Pengendara di Anambas Alami Kecelakaan Tunggal, Bobi Masih Dirawat Intensif di RSUD Tarempa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.